Komunitas IBC Sulap Bambu jadi Alat Musik, Drum Set dari Bambu pun Dipesan Jokowi
Pada sebuah stan berukuran sekitar 3×3 meter, produk yang dihasilkan oleh IBC tampak dijejerkan rapi.
Penulis: Yongky Yulius | Editor: Yudha Maulana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Yongky Yulius
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kreatif dan inovatif. Ya, itulah predikat yang pantas disematkan pada sebuah komunitas bernama Indonesia Bamboo Community (IBC) yang bermarkas di Jalan Melong Asih nomor 23, Cimahi Selatan, Cimahi.
Di tangan para anggotanya, bambu yang hanya memiki bentuk tabung memanjang, dapat disulap menjadi berbagai macam produk kreatif, seperti alat musik, aksesoris, furnitur dan berbagai macam produk lainnya.
Saat gelaran pameran Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) 2018 di Mal Cihampelas Walk, Jalan Cihampelas, Bandung, Rabu (9/5/2018), komunitas yang memiliki 20 orang anggota aktif ini, memamerkan beberapa produk unggulannya.
Pada sebuah stan berukuran sekitar 3×3 meter, produk yang dihasilkan oleh IBC tampak dijejerkan rapi.
Terlihat tiga buah gitar dengan bodi berbahan bambu disandarkan pada sandaran yang juga terbuat dari bambu.
Berbeda dengan bentuk bodi gitar berbahan kayu, bodi gitar yang terbuat dari bambu ini tampak unik.
Baca: Catatan KPU soal Debat Kandidat Paslon di Pilwalkot Cirebon
Bentuk dan warna khas bambu terlihat masih dipertahankan pada dua sisi bodi gitar itu.
Meskipun bentuknya sudah tak menyerupai gitar kayu pada umumnya, senar-senarnya masih terpasang rapi.
Saat dipetik, senar gitar yang terbuat dari bambu itu pun sama seperti bunyi senar gitar pada umumnya.
Selain gitar, IBC juga memamerkan beberapa produk unggulan lainnya.
Jam tangan berbahan bambu dan tentu saja angklung, terlihat disimpan rapi di atas meja.
Tribun Jabar pun berkesempatan untuk berbincang dengan Kepala Produksi IBC, Malvino Purba Alam (37).
Dia mengatakan, IBC memang memproduksi beberapa produk berbahan bambu.
Baca: Perdana Menteri Malaysia Akui Kekalahan dari Mahathir Mohamad di Pemilu
"Jadi kami komunitas yang berbasis di bambu. Memproduksi produk bambu. Produk kami ada produk lifestyle, furnitur, alat musik, dan produk lainnya, bahkan kuliner."
"Komunitas kami sebetulnya tersebar. Ada di Sumatera, Kalimantan. Cuman intinya memang berbasis di Cimahi. Di Cimahi ini kurang lebih berdiri sekitar lima tahun yang lalu," kata Malvino di Mal Cihampelas Walk, Rabu (9/5/2018).
Saat ini, lanjutnya, anggota aktif dari IBC kurang lebih ada 20 orang.
Dari 20 orang itu dibagi ke dalam dua divisi, yakni divisi produksi dan divisi kesenian.
"Dari 20 orang ada yang produksi ada yang kesenian. Produksi berarti yang membuat produknya, kesenian yang bertugas memperkenalkan produknya melalui jalur kesenian tentunya," kata Malvino.
Baca: Mantan Teroris Sebut Apa yang Diduga Memicu Kerusuhan di Rutan Mako Brimob
Dia mencontohkan, saat gelaran pameran di Mal Cihampelas Walk, produk yang dibawa oleh IBC adalah gitar.
Hal itu bukan tanpa alasan dilakukan.
"Gitar itu sengaja dihadirkan di sini untuk kontak langsung, promosi lewat jalur kesenian. Istilahnya, pesan yang paling cepat direspons ya melalui kesenian. Jadi kalau perform lebih menarik minat pengunjung," ujar Malvino.
Harga produk yang ditawarkan oleh IBC pun beragam.
Malvino mencontohkan pada alat musik.
"Kisaran harga, biola seri terbaru di harga Rp 3 juta. Kalau gitar primitif dari Rp 9 juta, gitar konvensional di belasan juta. Gitar modern di puluhan juta."
Baca: Stok Daging Ayam di Pasar Jagasatru Cirebon Melimpah meski Harganya Naik
"kategori primitif itu dalam artian bentuk visualnya, estetika bambunya kita pertahankan. Konvensional berarti menyerupai gitar pada umumnya. Ekstrem sama seperti gitar futuristik yang sudah keluar dari pakem bentuk gitar pada umumnya," kata Malvino.
Hebatnya lagi, Presiden Joko Widodo rupamya pernah memesan salah satu produk dari IBC.
Produk itu, ujar Malvino, adalah drum yang juga terbuat dari bahan bambu.
"Jadi waktu itu kami ikut pameran Trade Expo di Jakarta tahun 2016. Presiden Joko Widodo melalui Paspampresnya memesan drum dari bambu. Waktu itu saya yang bikin, dikasih waktu dua minggu, tapi bisa selesai. Itu harga drumnya Rp 20 juta," ujarnya sembari menunjukkan potret drum itu melalui layar ponselnya.