Pasca-demo Buruh, Pegawai Pemkot Bandung Sibuk Bersihkan Coretan Simbol Huruf A dalam Lingkaran
"Sejak pagi sampai siang ditugaskan menghapus coretan-coretan ini. Sampai jelang sore sudah ada 8 titik yang dihapus," kata Tajudin.
Penulis: Mega Nugraha | Editor: Kisdiantoro
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha Sukarna
TRIBUNJABAR.ID,BANDUNG - Sejumlah petugas dari Pemkot Bandung disibukkan menghapus coretan dari cat semprot ulah demonstran nonburuh yang ikut berunjuk rasa di Gedung Sate, memperingati Hari Buruh Internasional pada Selasa (1/5/2018).
Pantauan Tribun, Rabu (2/5), sejumlah petugas sempat terlihat sibuk menghapus coretan simbol anarki berupa huruf A dalam lingkaran di Jalan Surapati, Ir H Juanda, Hassanudin, Dipati Ukur hingga Jalan Dipenogoro.
Umumnya, ulah vandalisme itu dilalukan di tempat-tempat umum. Seperti shelter bus Damri dan angkutan kota, dinding rumah warga, dinding kantor-kantor pemerintah hingga jalan raya.
5 Fakta tentang Bayi Kembar Siam Asal Subang yang Dirawat di RSHS Bandung https://t.co/EuA7fb8v5Z via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) May 2, 2018
Tajudin (55) dari Dinas Perhubungan misalnya, ia bersama satu rekannya sempat membersihkan coretan lambang anarki di shelter Damri Jalan Surapati tepatnya di bawah fly over Pasopati.
"Sejak pagi sampai siang ditugaskan menghapus coretan-coretan ini. Sampai jelang sore sudah ada 8 titik yang dihapus," kata Tajudin.
Ia menggunakan bensin dan thinner untuk menghapus coretan-coretan tersebut. Butuh waktu lama untuk menghapusnya karena cat semprot menempel kuat di dinding. "Lumayan lama karena susah dihapus, kalau menghapusnya kasar, maka dindingnya bisa rusak. Sebisa mungkin tidak mengelupas dindingnya," kata Tajudin.
Sejumlah warga di kawasan Jalan Dipati Ukur menyayangkan aksi vandalisme tersebut. Terutama aksi tersebut dilakukan di fasilitas-fasilitas umum.
"Mending coretannya bagus, ini asal apalagi yang dicorat-coret ini fasilitas publik seperti rambu-rambu lalu lintas, shelter angkutan kota. Itu semua kan dibiayai duit rakyat," kata Selly (23), mahasiwa di Jalan Dipati Ukur Bandung.
Hal senada dikatakan Andri (21). Menurutnya, tindakan tak terpuji itu tak patut dilakukan di momen peringatan Hari Buruh Internasional.
"Teman-teman buruh aksinya damai, tidak merusak fasilitas publik. Nah yang corat-coret ini justru mencederai aksi teman-teman buruh," kata mahasiswa Fakultas Hukum ini.