Bojongsoang Rawan Dikepung Banjir saat UN, Ini Langkah Antisipasi Sekolah dan Disdik
Sejumlah sekolah di Kabupaten Bandung yang rawan terkena banjir, mengantisipasi banjir jelang penyelenggaraan Ujian Nasioanal
Penulis: Mumu Mujahidin | Editor: Yudha Maulana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mumu Mujahidin
TRIBUNJABAR.ID, BOJONGSOANG - Sejumlah sekolah di Kabupaten Bandung yang rawan terkena banjir, mengantisipasi banjir jelang penyelenggaraan Ujian Nasioanal besok, Senin (23/4/2018). Dimulai dari menyediakan pompa penyedot air hingga antisipasi meminjam ruangan sekolah lain.
Diakui Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung, Marlan Nirsyamsu sejauh ini salah satu kendala atau permasalahan UN di Kabupaten Bandung, di antaranya kerap terjadinya banjir sehingga akses anak-anak untuk menempuh ujian di sekolah menjadi terhambat. Serta ada beberapa sekolah SMP yang memang kerap terendam banjir.
"Ada beberapa sekolah SMP di tiga kecamatan langganan banjir (Baleendah, Bojongsoang, Dayeuhkolot, Red) yang kerap terganggu aksesnya karena banjir. Tapi setiap sekolah sudah tahu SOP yang harus dilakukan seperti apa, apabila terjadi banjir ada plan A, B dan C jika terjadi banjir," katanya saat ditemui ditemui seusai memberikan sambutan acara Body Contest Bandung Pagar Berotot di Kopo Square, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, Minggu (22/4/2018).
Baca: Mengenal Kompol Andi Chandra, Wakapolres Labuhanbatu yang Tewas Tenggelam, Ini Jejaknya Semasa Hidup
Dirinya berharap saat penyelenggaraan ujian nasioanal, Senin besok tidak terjadi banjir, sehingga semua siswa dapat menjalankan UN dengan tenang. Menurutnya setiap sekolah sudah mengantisiapasi jika besok terjadi banjir.
Sementara Kepala Sekolah SMPN 1 Bojongsoang, Tono Prihartono saat dihubungi mengungkapkan pihaknya sudah melakukan antisipasi jika terjadi banjir saat pelaksanaan UN digelar.
Dimulai dari menyiapkan mesin pompa penyedot air hingga antisipasi kerjasama dengan sekolah terdekat lain untuk meminjam ruang kelas dari jika banjir terjadi.
"Alhamdulillah hari ini enggak banjir, mudah-mudahan hari ini tidak terjadi hujan deras di wilayah Rancaekek dan Majalaya sehingga Citarum tidak meluap dan banjir di sini. Kalau banjir kita sudah menyiapkan mesin pompa dan kalau memungkinkan seandainya banjir kita juga akan kerjasama dengan sekolah terdekat untuk meminjam ruangan," katanya.
Tono menuturkan, dari tahun ke tahun banjir memang biasanya kerap terjadi di sekolahnya tersebut. Meski tidak sampai masuk ke ruang kelas, air setinggi mata kaki orang dewasa ini kerap menggenang di halaman sekolah.
Baca: Dulu Dianggap Public Enemy, Usai Berubah Diego Michiels Panen Pujian dari Bobotoh
"Jadi menurut informasi banjir yang terjadi Februari kemarin memang paling parah, sama seperti banjir tahun 1997. Banjir merendam sekolah kami hingga lutut orang dewasa, dan baru bisa surut seminggu kemudian," katanya.
Tono berharap pelaksanaan UN besok dapat berjalan lancar tanpa ada hambatan banjir. Di SMPN 1 Bojongsoang sendiri ada sebanyak 323 siswa yang menjalankan UNKP (Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil).
"Kami belum melaksanakan UNBK, karena memang belum memiliki fasilitas komputer yang memadai. Mudah-mudahan di tahun depan kami bisa melaksanakan UNBK," katanya.
Konsep Pernikahan Syahnaz dan Jeje Dituding Jiplak Raisa, Lihat Foto-fotonya https://t.co/hfgG8vDbsQ via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) April 22, 2018