Hari Kartini
Misteri Wafatnya Kartini, dari Dugaan Diracun Belanda sampai Kajian Medis Modern
Kondisi tersebut memang sangat berbahaya untuk ibu hamil dan bisa mengakibatkan kematian.
Tapi, meski banyak desas-desus negatif tentang kematian Kartini, Sutiyoso Condronegoro, keponakan dari Kartini, mengatakan bahwa keluarga menerima dengan ikhlas meninggalnya Kartini.
Keluarga menganggap kematian Kartini murni karena dia berjuang untuk melahirkan anaknya.
Keluarga pun tidak mengusut lagi tentang penyebab kematian Kartini, sehingga dugaan pembunuhan itu tetap menjadi misteri.
Namun ada pendapat yang berbeda yang dinyatakan oleh para dokter modern di era sekarang.
Para dokter berpendapat Kartini meninggal karena mengalami Preeklampsia.
Preeklampsia adalah kondisi dimana ibu hamil mengalami tekanan darah tinggi dan kelebihan kadar protein dalam urine.
Tekanan darah normal manusia sekitar 120/80 mmHg, sedangkan ibu hamil dengan Preeklampsia tekanan darahnya bisa mencapai di atas 130/90 mmHg.
Kondisi tersebut memang sangat berbahaya untuk ibu hamil dan bisa mengakibatkan kematian.
Namun pendapat ini juga tidak bisa dibuktikan seratus persen benar, karena dokumen dan catatan riwayat kematian Kartini tidak bisa ditemukan.
Baca: Pernah Dapat SMS Diminta Telepon Nomor Gadis Kesepian? Ini yang Terjadi Jika Dihubungi, Astaga. . .
Sampai saat ini, penyebab pasti kematian Kartini masih menjadi tanda tanya.
Akan tetapi terlepas dari desas-desus dan dugaan yang beredar tersebut, kita bisa mengambil benang merah bahwa Kartini meninggal sebagai seorang ibu yang berjuang untuk anaknya.
Sampai akhir hayatnya, Kartini masih terus berjuang, setidaknya untuk anaknya sendiri (*)