Hari Kartini
Ini Cita-cita Kartini Saat Kecil, Bukan Dokter atau Guru, Ujung-ujungnya Buat Dia Bingung Sendiri
Bukan jadi Dokter atau Guru, RA Kartini kecil justru jawab begini saat ditanya ingin jadi apa kelak.
Penulis: Indan Kurnia Efendi | Editor: Indan Kurnia Efendi
Itu sangat wajar, sebab pikirannya tidak pada pelajarannya, tetapi pada apa yang didengarnya waktu istirahat tadi.
Pertama-tama yang dilakukannya ketika pulang ialah menemui ayahnya dan menanyakan masalah yang mengganggu perasaan hati itu: ‘Akan jadi apakah saya kelak?’
Ayahnya tidak mengatakan sesuatu apa pun, ia hanya tertawa dan mencubit pipinya. Tetapi anak perempuan itu tidak mau pergi dan tetap merengek-rengek minta jawaban.
Kakaknya yang mendengar pertanyaannya datang mendekati dan telinganya yang gemar sekali mendengarkan menangkap kata-kata ini: ‘Harus jadi apakah gadis-gadis? Yah, jadi Raden Ayu, tentu saja!’
Anak itu puas dan lari kegirangan.
‘Raden Ayu,’ diulang-ulangnya beberapa kali pada dirinya sendiri—‘Apakah Raden Ayu itu?’
Pikiran baru itu membuatnya tidak tenang, terus-menerus ia memikirkan dua kata itu: ‘Raden Ayu’. Ia kelak harus jadi Raden Ayu; ia memandang ke sekelilingnya, melihat dan berhubungan dengan berbagai Raden Ayu, yang diperhatikan dan dipelajarinya sejak dulu.
Dan apa yang diketahui anak tersebut dari kehidupan perempuan-perempuan itu membangunkan jiwa dalam hatinya untuk memberontak terhadap ke-Raden Ayu-an; adat yang berabad-abad selalu dijunjung tinggi; gadis-gadis harus kawin, harus menjadi milik orang laki-laki, tanpa bertanya apa, siapa, dan bagaimana!’.."