Story of Women
Di Balik Paras Indah Bak Surga Dunia, 4 Mojang Bandung Ini 'Tak Pasrah dengan Keadaan'
Selain keindahan wajah bak surga dunia, para perempuan di kota Bandung memiliki kisah-kisah inspiratif dalam menjalani kehidupan.
Penulis: Isal Mawardi | Editor: Isal Mawardi
"Ya kalau tidak buru-buru saya biasa pakai make-up," kata Irma.
Perempuan berkulit putih ini saat ditemui Tribun Jabar sedang beristirahat di dekat perpustakaan Taman Gasibu.
Ia mengenakan jaket perusahaan penyedia aplikasi berwarna hijau, celana berwarna hitam, dan sepatu berwarna biru tua.
Rambut panjangnya tergerai dan di wajahnya masih terdapat riasan make-up terpoles tipis.
4. Indrie Melanie (39)
Indrie Melani (39) mengaku memilih berkarier di bank karena rasa penasaran.
Sebelumnya diberitakan, Indrie adalah seorang perempuan yang saat ini berkarier sebagai pimpinan cabang pembantu sebuah bank syariah di kawasan Braga, Kota Bandung sejak 2016.
Perjalanan dia sampai berada di posisi itu cukup panjang. Mulai 2001-2016 Indrie bekerja di empat bank berbeda dengan posisi sebagai customer service sampai manajer bisnis, hingga sekarang jadi pimpinan cabang pembantu.
"Kenapa di bank? Saat sebagai mahasiswi saya melihat orang-orang bank itu rapi. Seger lihatnya, asik lah lihatnya. Enggak berantakan."
Baca: Kisah Indrie Melani, Perempuan Inspiratif Pimpinan Cabang Bank di Bandung
"Saya juga ingin tahu bank itu seperti apa. Awalnya penasaran. Di balik kerapian orang-orang di bank itu ada apa?" ujar Indrie saat ditemui Tribun Jabar di kawasan Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Rabu (28/3/2018).
Akhirnya, setelah lulus kuliah dari Universitas Padjadjaran Bandung pada tahun 2000, Indrie bekerja sebagai customer service di sebuah bank swasta di Bandung pada tahun 2001.
"Kenapa saya memilih posisi sebagai CS? Karena saya senang ketemu banyak orang. Senang banyak ketemu orang orang yang sukses. Intinya bisa bertukar pikiran dan diskusi," ujarnya.
Indrie pun membagikan rahasianya bagaimana karirnya bisa terus naik hingga sekarang bisa menjadi pimpinan cabang pembantu.
Menurutnya, dalam bekerja, kita harus memiliki pikiran terbuka.
"Resepnya harus open mind (berpikiran terbuka), jangan terkungkung. Harus berani menerima tantangan dan mau jalaninnya. Jalanin dan libatkan Tuhan dalam setiap usaha," ujar Indrie.
Selain itu, lanjutnya, tantangan yang ada di tiap jenjang karir harus dihadapi.
"Bertahan bertahun-tahun karena ada challenge atau tantangan. Tiap jenjang karir ada jabatannya. Belajar ilmu baru," kata Indrie.
Karena ketekunannya, ibu satu anak yang tinggal di kawasan Parongpong, Bandung Barat ini, menjadi pimpinan kantor cabang pembantu bank syariah di kawasan Braga, Kota Bandung.
Sama seperti hari kerja biasanya, Indrie, pada pagi hari harus sudah berada di kantornya.
Mengenakan pakaian formal, dia langsung melakukan doa pagi yang juga dihadiri semua pegawai di kantornya.
Doa pagi yang dipimpin langsung olehnya, adalah kebijakan wajib yang harus dilakukan setiap hari di bank tempat dia bekerja
Setelah melakukan doa pagi, barulah Indrie memimpin morning briefing atau arahan pagi hari.
Kepada tujuh pegawai yang berada di bawah pengawasannya, dia langsung memberikan pengarahan apa yang harus dikerjakan khusus untuk hari kerja itu.
Akhirnya, setelah melaksanakan morning briefing, Indrie langsung masuk ke ruangannya.
Di ruangannya, dia memeriksa surat elektronik (email) yang berhubungan dengan pekerjaan yang masuk ke akunnya.
Tak ketinggalan, dia juga harus menanda tangani beberapa dokumen penting.
Lalu, jika hari itu dia ada janji bertemu seseorang untuk urusan pekerjaan, dia pun akan segera pergi keluar menepati janji itu.
