Terpopuler
Kisah Bule Belanda yang Pulang ke Bandung Setelah 66 Tahun, Berharap Sang Ibu Masih Hidup
Felix, yang merupakan keturunan Belanda, dilahirkan di Bandung pada 1950. Ia meninggalkan Indonesia ketika berumur kurang dari 2 tahun.
Saat berumur 21 tahun, Jeanne menikah dengan Gabriel Johannes di Tjibodas, Bandung. Gabriel adalah pria keturunan Belanda yang lahir pada 25 Agustus 1910. Mereka mempunyai anak bernama Boudewijn Leopold yang lahir di Palembang, 23 Mei 1939.
Kemudian Perang Dunia II menjalar ke Indonesia. Pada Desember 1942, saat pendudukan Jepang di Indonesia, Gabriel dimasukkan ke interniran di Baros 5-6 di Cimahi. Jeanne dan Boudewijn juga dimasukkan ke interniran, tetapi bukan di Cimahi, melainkan interniran di Karees, Bandung.
Di dalam interniran, Jeanne melahirkan anak kedua yang diberi nama Robert George KarlosIwan. Ia lahir pada 29 Agustus 1943 dan meninggal di Belanda pada 11 Oktober 2004.
Tahun 1944, semua tahanan interniran Karees dipindahkan ke Tjideng, Batavia. Semua tahanan interniran Karees disebut tahanan perang. Pada awal Agustus 1944, Jeanne dan kedua anaknya dibebaskan.
Baca: Gara-gara Cuti Ditolak, Badriyah Gelar Resepsi Pernikahan Tanpa Mempelai Laki-laki
Pada 1946, Jeanne kembali ke Bandung, tetapi dalam keadaan hamil. Dari hasil riset Felix selama bertahun-tahun, ia belum mengetahui siapa ayah dari anak yang dikandung Jeanne. Kemungkinan anak yang dikandung Jeanne ini adalah kakak tirinya yang setengah Jepang.
Felix sendiri belum begitu yakin karena ditemukan juga bukti ibunya pernah tinggal di Vila Isola pada 19 September 1945. Di vila tersebut juga tinggal orang Jepang dan mungkin saja ibunya dihamili orang Jepang ketika di Vila Isola. Mengetahui istrinya hamil, Gabriel menceraikan Jeanne.
Kemudian Jeanne bertemu Bartholomeus van der Puyl, seorang tentara Belanda yang ditugaskan di Bandung pada 1946. Van der Puyl dapat menerima kehadiran anak perempuan keturunan Jepang ini. Mereka menikah pada 9 September 1947.
Felix mengetahui informasi pernikahan ibunya dari catatan angkatan darat Belanda karena ayahnya mempunyai keterlibatan dengan militer. (*)