Tangisan Cucu Jadi Penanda Dipancungnya Zaini atas Tuduhan Pembunuhan yang Tak Pernah Dia Akui

"Anak saya menangis terus, diberi susu tetap saja tidak mau berhenti menangis," ungkap Syaiful Thoriq (26), putra sulung Zaini.

Editor: Ravianto
ahmad faisol/surya
Syaiful Thoriq menunjukkan foto mendiang ayahnya, Mochammad Zaini yang dieksekusi mati atas tuduhan membunuh majikannya, Abdullah bin Umar pada 2004 silam. Sementara Mustofa hanya menunduk. 

Zaini bahkan berkirim surat kepada Raja Arab Saudi, Salman, yang direspon dengan penyelidikan ulang.

"Harusnya pelaksanaan eksekusi dilakukan sejak 2008 namun terus ditunda," jelasnya.

Namun pada akhirnya, keputusan eksekusi mati bagi Zaini tetap dilakukan karena pihak ahli waris korban tidak bersedia mengampuni.

"Hukum Qisas bisa dibatalkan jika pihak ahli waris mengampuni. Namun ini adalah takdir, semoga almarhum Zaini meninggal dalam keadaan khusnul khotimah," ujar Iqbal. (surya/ahmad faisol)


Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved