Demiz Sebut Narkoba, LGBT dan Paham Radikal Jadi Tantangan yang Dihadapi Bangsa Indonesia
Di antaranya, menghadapi serangan narkoba, merebaknya LGBT, dan masuknya paham radikal.
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Ravianto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Bagi Calon Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar pesantren merupakan pertahanan terakhir negara.
Karenanya, Demiz mengingatkan peran pesantren ialah menjawab tantangan-tantangan yang mengancam generasi muda bangsa.
Menurut Calon Gubernur nomor urut 4 itu, saat ini ada beberapa tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia.
Di antaranya, menghadapi serangan narkoba, merebaknya LGBT, dan masuknya paham radikal.
"Itu semua tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, pesantren juga harus bisa berperan aktif" kata Deddy Mizwar saat berdialog dengan puluhan tokoh agama dan santri di Pondok Pesantren Al Ihya, Jl Sekar Kemuning, Kota Cirebon, Jumat (9/2/2018).
Ia mengatakan, setiap tahun Jawa Barat menduduki peringkat tiga besar dalam hal penyalahgunaan narkoba di Indonesia.
Baca: Mario Gomez Incar Stadion Bersejarah sebagai Tempat Latihan Rutin Persib Bandung
Baca: Timnas Indonesia U-16 Tak Sabar Hadapi Jepang
Padahal, jumlah kiai, pesantren, dan madrasah diniyah di Jawa Barat merupakan yang terbanyak di Indonesia.
Puluhan tokoh agama di Kota Cirebon hadir dalam dialog tersebut.
Selain itu, seratusan santri Pondok Pesantren Al Ihya juga turut menghadiri acara.
Mereka tampak antusias saat Demiz memaparkan sejumlah permasalahan yang akan dihadapi ke depan.
Demiz juga meminta para tokoh agama agar fenomena LGBT tidak menyebar ke generasi muda di pelosok-pelosok.
Pasangan Dedi Mulyadi itu berharap perilaku menyimpang itu bebas beraktivitas di daerah.
Terlebih, kaum LGBT meminta hak hidupnya bersama-sama dan dilindungi pernikahan di antara mereka.
"Kalau fenomena itu jadi hal biasa, HIV AIDS di mana-mana. Inilah kondisi ancaman yang kita hadapi saat ini," ujar Deddy Mizwar.
Dalam kesempatan itu, Demiz tampak mengenakan kemeja putih dan peci hitam.
Ia juga turut didampingi istrinya, Giselawati Wiranegara, yang mengenakan kaus biru dan kerudung hitam.
Usai dialog, para santri yang hadir tampak meminta foto bersama dengan pemeran Pak Haji dalam serial Lorong Waktu itu.(*)
Di Balik Senyum Lebar Tukang Baso Bergaya James Bond, Begini Kisah Pilu yang Dialami Rinto Daeng https://t.co/TF2iY9EPn2 via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) March 9, 2018