Pilgub Jabar
Janji Empat 'Gladiator' Pilgub Jabar 2018 untuk Lestarikan Citarum
Para calon gubernur Jawa Barat menebar janji dan program penanganan Sungai Citarum
Penulis: Yudha Maulana | Editor: Yudha Maulana
TRIBUNJABAR.ID - Sungai Citarum menjadi salah satu target penting bagi para calon gubernur Jawa Barat untuk berlomba-lomba memberikan janji dan solusi pelestariannya.
Pasalnya sungai terpanjang dan terbesar di Provinsi Jawa Barat itu sangat berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat di sekitarnya.
Malah, air Sungai Citarum ini sampai ke masyarakat Jabodetakkjur, dengan pemanfaatan sungai yang sangat bervariasi dari hulu ke hilirnya.
Mulai dari irigasi, pertanian, peternakan dan industri. Namun sayang, berbagai permasalahan kerap merudung sungai dengan panjang sekitar 270 KM yang mengariri 13 kabupaten kota dan di Jawa Barat ini.

Mulai dari masalah sampah, serangan dahsyat limbah industri, pendangkalan hingga penggundulan di wilayah hulu yang memicu terjadinya berbagai masalah, baik sosial, kesehatan dan budaya.
Mengingat vitalnya posisi Sungai Citarum yang kini tengah ditangani 'serius' oleh pemerintah dengan merangkul TNI dan Polri, bahkan Presiden Joko Widodo datang ke Situ Cisanti di Kecamatan Kertasari yang merupakan 0 Kilometer Citarum.
Baca: Menuju Cisanti, Presiden Jokowi Disambut Sejumah Pelajar dan Guru
Calon gubernur Jawa Barat pun turut menyumbangkan ide dan gagasannya.
Berikut Tribun Jabar rangkum ide dan gagasan para cagub tersebut.
1. Ridwan Kamil : Tawarkan Pipa Gendong

Wali Kota Bandung non-aktif, Ridwan Kamil, menawarkan konsep pipa gendong.
Pipa gendong tersebut adalah sebuah pipa besar yang terhubung dari rumah ke rumah yang berada di tepi sungai.
Pipa tersebut tersambung dari pipa-pipa kecil di setiap rumah sehingga limbah rumah tangga tidak terbuang ke sungai.
Baca: Ridwan Kamil Gagas Pipa Gendong untuk Tanggulangi Pencemaran Sungai
Dari pipa besar, nantinya limbah rumah tangga itu akan mengalir ke tempat penampungan untuk diambil mobil tinja setiap harinya.
Dengan begitu, ujar pasangan dari Uu Rhuzanul Ulum itu, limbah rumah tangga tidak mengalir ke sungai Cikapundung dan tidak terdistribusi ke sungai Citarum yang mana sempat mendapatkan julukan sebagai sungai terkotor di dunia versi Washington Post.
2. TB Hasanuddin : Tiga Langkah Untuk Penataan DAS Citarum

TB Hasannudin yang berpasangan dengan Anton Charliyan ini mengatakan, akan menyelesaikan masalah di Sungai Citarum dari hulunya.
Ia pun berencana menutup daerah yang terbukadi DAS Citarum dengan berbagai tumbuhan, seperti kopi, atau jenis pohon apapun.
Baca: Ini Langkah yang Akan Dilakukan Hasanah Untuk Menjaga Kelestarian DAS Citarum
Ia pun mengatakan, akan melakukan penegakan yang tegas bagi industri yang melanggar standar baku limbah yang dibuang ke Sungai Citarum.
Selain itu, politikus dari PDIP itu juga menjanjikan akan melakukan penyekatan jalur air untuk mencegah banjir kala hujan tiba.
3. Sudrajat : Penanganan Citarum ibarat sebuah Orkestra

Berpasangan dengan Ahmad Syaikhu, Sudrajat berjanji akan fokus membenahu Sungai Citarum.
Menurutnya, isu Citarum bukan lagi ranah lokal, tapi sudah menasional sehingga perlu keseriusan yang tinggi dalam penanganannya.
Baca: Ditanya Soal Citarum, Ini Jawaban Bakal Cagub Jabar Sudrajat
Ia mengibaratkan, penanganan Citarum bak sebuah orkestra dengan gubernur sebagai dirigennya, dalam artian pemerintah dan masyarakat turun langsung melestarikan Citarum dengan gubernur sebagai komando utamanya.
Ini Tanda-Tanda Kehamilan yang Jarang Dikenali dan Cara Mengatasinya, Wanita Wajib Tahu! https://t.co/jltmIGsWo3 via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) March 7, 2018
4. Deddy Mizwar : Relokasi Pabrik yang Berada di sekitar DAS Citarum

Mantan aktor yang terkenal dengan akting sebagai Jenderal Naga Bonar ini menawarkan relokasi bagi pabrik yang berada di sekitar DAS Citarum ke kawasan industri.
Dengan begitu, ujar Deddy, pabrik-pabrik tersebut bisa terkontrol dengan baik.
Baca: Demiz Ungkap Masalah di Sepanjang Aliran Citarum Bukan Hanya Soal Lahan Kritis, Tapi . . .
Menurut pria yang berpasangan dengan Dedi Mulyadi di Pilgub Jabar ini, niatan itu bukan sekedar wacana.
Sebab, selama masih menjabat sebagai wakil gubernur, ia telah melakukan diskusi dengan sejumlah pakar, termasuk dari ITB.