Mejeng di Google Doodle, Inilah Fakta Novelis Gabriel García Márquez, Penuh Derita Jelang Kematian
Hari ini ditampilkan sosok pria dengan gambaran pemikiran yang global. Dialah Gabriel García Márquez.
Saking larisnya dia harus menerjemahkan ke sejumlah bahasa di dunia.
4. Tak sekedar digemari, karya sastranya bahkan mendapatkan penghargaan tertinggi di bidang sastra.
Satu diantaranya Penghargaan hadiah Nobel Sastra pada tahun 1982
5. Marquez diketahui meninggal akibat melawan menyakit kanker getah bening sebeku akhirnya meninggal dunia pada 17 April 2014 lalu
6. Berjuang melawan penyakit kanker ganas, dia tetap saja aktif berkarya.
Selama masa berjuangnya tersebut dia menulis tentang pengalaman mengerikannya melawan penyakit.
Dia menuliskan memoar tentang keadaannya sehari-hari.
Perkembangan penyakitnya serta derita yang dialami.
7. Karyanya yang cukup ekstrim adalah saat dirinya kebanyakan bicara soal kematian, sekarat, penguburan, dan hakikat dunia beserta kehidupannya.
Dukungan Revolusioner Amerika Latin
Ia pun pernah mengungkapkan simpatinya terhadap sejumlah kelompok revolusioner Amerika Latin, khususnya pada tahun 1960-an dan 1970-an.
Ia juga kritis terhadap situasi politik di Kolombia .Meskipun ia banyak dituduh oleh anggota-anggota pemerintah Kolombia beberapa dasawarsa yang lalu, tidak ada bukti bahwa ia pernah secara terbuka mendukung kelompok-kelompok gerilya seperti FARC dan ELN yang beroperasi di Kolombia.
Sejak awal tahun 1980-an, Marquez sesekali pernah menjadi fasilitator yang tidak menonjolkan diri, biasanya bersama dengan Castro, dalam sejumlah perundingan antara pemerintah dan kaum gerilya.(TribunTimur/RasniGani)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/gabriel-garcia-marquez_20180306_134418.jpg)