Banjir di Kabupaten Bandung

Kisah Bocah di Dayeuhkolot yang Mengais Rezeki Mendorong Motor Mogok di Areal Banjir

Sekali mendorong motor, ujarnya, pengendara motor akan memberinya uang Rp 10 ribu yang dibagi untuk dua orang.

Penulis: Yongky Yulius | Editor: Ichsan
Tribunjabar/Yongky Yulius
Dorong sepeda motor 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Yongky Yulius

TRIBUNJABAR.ID, DAYEUHKOLOT - Muhammad Faisal (14), terlihat mendorong sepeda motor yang mogok saat melintasi banjir di Jalan Raya Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Sabtu (24/2/2018) siang.

Tawa riang nampak di wajahnya saat mendorong motor yang ditumpangi orang dewasa itu.

Saat mendorong sembari berlari, rambut dan pakaiannya sudah basah kuyup.

Udara dingin ditambah ketinggian air banjir sebetis hingga sepinggang orang dewasa, seolah tak mampu menghentikan aksinya.

Faisal, siswa kelas delapan SMP Pertiwi ini terus mendorong motor lebih kurang 50 meter mulai dari kantor Balai Besar Pulp dan Kertas hingga ke Pabrik Metro Garment.

Baca: Cerita Pilu Korban Banjir di Cirebon, Semua Barang Hanyut, Hanya Tinggal Baju Melekat di Badan

Ternyata, Faisal dan belasan anak lainnya yang berada di tengah banjir Jalan Raya Dayeuhkolot memang sedang mengais rezeki.

Mereka mengais rezeki dengan cara membantu mendorong motor mogok yang hendak melintasi jalan yang menjadi penghubung Kota Bandung dan Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung itu.

Saat ada motor yang mogok dan berhenti dengan sigap, dua anak ini langsung memegang bagian belakang motor dan mendorongnya.

Kepada Tribun Jabar, Faisal, mengatakan, sudah menjadi kesepakatan bersama, satu motor hanya didorong oleh dua anak saja.

Sekali mendorong motor, ujarnya, pengendara motor akan memberinya uang Rp 10 ribu yang dibagi untuk dua orang.

Uang itu, oleh Faisal akan dikumpulkan dan digunakan untuk keperluan sekolahnya.

"Sudah dua hari kan sekolahnya libur karena banjir. Jadi sejak kemarin, kami di sini nyari uang. Kalau saya, sehari bisa dapat Rp 25 ribu, uangnya bakal saya tabung untuk biaya pelajaran olahraga kolam renang dari sekolah di kolam Panghegar harganya Rp 25 ribu atau untuk beli buku paket yang harganya Rp 5 ribu," ujar Faisal yang berasal dari RT 5, Kelurahan Dayeuhkolot, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung.

Faisal mengaku sudah mendapatkan izin dari kedua orang tuanya untuk mencari uang mendorong motor mogok di tengah banjir.

"Awalnya diajak sama teman, jadi ya sudah, daripada bosan di rumah. Lumayan juga dapat uang," kata dia sembari tersenyum.

Dia pun mengaku, mendorong motor tak membuatnya lelah.

"Nggak capek, soalnya bareng-bareng juga sama teman. Seru," katanya.

Saat berbincang dengan Tribun Jabar, ada sebuah motor terlihat mengalami mogok.

Faisal dan seorang temannya pun langsung mendekati si pengendara dan menawarkan jasa bantuan.

"Dorong a, dorong?" katanya.

Si pengendara motor terlihat mengangguk, pertanda setuju.

Faisal dan seorang temannya pun langsung memegang bagian belakang motor dan mendoronnya.

Lagi, tawa riang terlihat di wajahnya walaupun rambut dan pakaian sudah basah kuyup.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved