135 Hektar Sawah Gagal Panen Akibat Terendam Banjir Sungai Cikidang dan Citanduy

Dalam kejadian tersebut dilaporkan tidak ada korban jiwa, tetapi sejumlah warga harus diungsikan karena ketinggian air mencapai satu meter.

Penulis: Isep Heri Herdiansah | Editor: Yudha Maulana
Tribun Jabar/Isep Heri Herdiansah
Sejumlah anak tengah bermain di depan rumah yang terendam luapan sungai Citanduy dan Cikidang di Dusun Bojongsonban, Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (23/2/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Isep Heri

TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Curah hujan yang tinggi yang terjadi pada Kamis (22/2/2018) siang hingga malam kemarin mengakibatkan aliran Sungai Citanduy dan Cikidang yang berada di Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya meluap pada Jumat (23/2/2018)

Akibatnya, sejumlah rumah di Dusun Hegarsari dan Dusun Bojongsoban, Desa Tanjungsari, terendam luapan kedua sungai tersebut.

Dalam kejadian tersebut dilaporkan tidak ada korban jiwa, tetapi sejumlah warga harus diungsikan karena ketinggian air mencapai satu meter.

Seorang warga Dusun Bojongsoban yang rumahnya terendam banjir, Lili (45) mengatakan, luapan air mulai menggenangi rumahnya sejak pukul 05.00 WIB, Jumat (23/2/2018) pagi tadi.

"Ketinggian air bisa sampai dada orang dewasa, dan beberapa rumah, airnya hanya sampai paha orang dewasa," ujarnya saat ditemui dilokasi, Jumat Siang.

Baca: Sudah Dibangun Tol Air, Mengapa Pagarsih Tetap Banjir, Ini Jawaban Ridwan Kamil

Lili yang harus mengungsi ke rumah saudaranya menceritakan, saat air mulai masuk ke rumahnya hanya mampu berupaya menyelamatkan diri dan tidak bisa menyelematkan barangnya.

"Saat kejadian kami meninggalkan barang karena semuanya terendam banjir tidak bisa diselamatkan. Barang yang hanyut mulai dari kasur, televisi, lemari pakaian dan pakaian pun hanya yang menempel di badan," katanya.

Selain rumah warga, luapan air sungai Citanduy dan Cikidang ini merendam dua sekolah yakni SD Negeri Bojongsoban dan MTs Darul Hikmah, akibatnya para siswa terpaksa diliburkan.

Camat Sukaresik, Asep Suhendar, banjir di kecamatannya ini sering terjadi akibat dari saluran pembuangan air menuju kedua sungai yang terganggu.

Baca: 2 Sajian Nasi Tutug Oncom yang Wajib Anda Cicipi Ketika ke Bandung

"Selain perumahan efeknya, lahan pertanian seluas 135 hektare gagal panen, karena terendam luapan air sungai," jelasnya.

Pihaknya sudah mengusulkan jauh-jauh hari kepada pihak BBWS agar tanggul kedua sungai segera diperbaiki.

"Sampai sekarang ini masih ada retakan di sebelah kanan dan kiri sepanjang 20 meter, tetapi yang disayangkan sekarang ini kelep pembuangan air tidak bisa berjalan secara normal karena banyaknya tumpukan sampah hingga satu meter," katanya.

Saat ini pihak kecamatan telah memberikan bantuan berupa makanan siap saji dan bantuan air minum bagi warga terdampak, karena menurut laporan kepala pelaksana BPBD, Kabag dan Kasi masih di luar kota.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved