Santri Berusia 18 Tahun Sukses Ciptakan Alat Pendeteksi Gempa, Cukup 2 Jam Pembuatannya
Alat pendeteksi gempa yang Fahmi buat sangat sederhana. Hanya perlu waktu selama 1-2 jam, alat ini sudah dapat digunakan.
Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Isal Mawardi
Setelah dievaluasi ternyata ada komponen yang seharusnya tidak perlu dipasang.
Kembali Tegaskan Butuh Striker, Fernando Soler: Jonathan Bauman Masih Komunikasi dengan Mario Gomez https://t.co/fxeRNg50NA via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) February 22, 2018
"Ada satu komponen yang sebenarnya enggak dipasang. Setelah dilepas bisa berfungsi," kata santri yang memang menyukai teknik elektro.
Alat ini dapat disimpan di atas lemari yang permukaannya rata. Ketika ada getaran maupun guncangan alat ini akan berbunyi dan lampunya akan berkedip-kedip.
Pendulum yang diapit ring pada alat ini akan bergoyang jika terjadi guncangan. Sensor pada ring akan mengalirkan ke buzzer sehingga alat berbunyi.
"Kesensitifan alat tergantung ring yang dibuat. Semakin kecil ring maka semakin sensitif," ujar santri yang kini kelas 12 Madrasah Muallimin Manba'ul Huda.
Fahmi bercita-cita berkuliah di bidang teknik elektro. Ia sudah menyukai teknik elektro sejak empat tahun yang lalu.
Ketika itu, ia mengikuti pelajaran praktikum mengenai lampu LED. Sejak itulah ia menyukai bidang teknik elektro.