Sempat Diremehkan, Carti Tunjukkan Perempuan Bisa menjadi Pemimpin
Sebagai pemimpin perempuan, Carti (45), Kepala Desa Rajaiyang, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu, seringkali diremehkan.
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Dedy Herdiana
lihat foto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Sebagai pemimpin perempuan, Carti (45), Kepala Desa Rajaiyang, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu, seringkali diremehkan.
Bahkan, saat pemilihan kepala desa pada Desember 2017 tak sedikit yang meragukan Carti.
Namun, ia memenangkan kontestasi pemilihan kepala desa dan dilantik pada 12 Februari 2018.
"Sekarang saya tunjukkan bahwa perempuan juga bisa memimpin layaknya laki-laki," kata Carti, Rabu (21/2/2018).
Carti seolah menepis anggapan perempuan lebih lemah dibanding laki-laki.
Baca: Gebyar Pesona Budaya Garut Akan Dihadiri Ratusan Ribu Wisatawan, Termasuk dari Luar Negeri
Setiap hari ia selalu tiba di Balai Desa Rajaiyang tepat pukul 7.30 WIB.
Ia melayani masyarakat Desa Rajaiyang hingga pukul 16.00 WIB.
Tak jarang, Carti berkeliling Desa Rajaiyang untuk bertemu warganya.
Kisah Pengorbanan Para Penjemput Rizieq Shihab, Rela Tak Dibayar Hingga Menginap di Bandara https://t.co/CM4NlQPdPU via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) February 21, 2018
Ia mendengar langsung mengenai apa-apa yang dibutuhkan masyarakat.
"Prioritas saya di tahun pertama memimpin ialah membangun infrastruktur desa," ujar Carti.
Ia mengatakan, hampir 60 persen jalan di Desa Rajaiyang kondisinya rusak dan penuh lubang.
Saat turun hujan, air menggenangi hampir seluruh ruas jalan di desa yang terletak di ujung Kecamatan Losarang itu.
Bahkan, ketinggian airnya mencapai 20 cm akibat drainase tidak berfungsi dengan baik.
Hal lain yang ingin diperbaikinya ialah Kantor Desa Rajaiyang sendiri.
"Uang Hasil Penjualan Essien Bisa Digunakan Benahi Fasilitas Latihan Persib"https://t.co/R1dNmwhbhO
— Tribun Jabar (@tribunjabar) February 21, 2018
Pasalnya, di beberapa sudut kondisi balai desa itu rusak.
Lantainya tampak retak dan terlihat ditambal menggunakan semen.
Selain itu, atapnya pun belum dipasangi plafon.
Sebuah terpal biru tampak dipasang di atas aula Balain Desa Rajaiyang.
Bahkan, beberapa meja dan kursi juga terlihat rusak.
"Semuanya ingin saya perbaiki agar pelayanan pada masyarakat lebih maksimal," kata Carti. (*)
