Kuliner Garut
Sempat Jadi Terapis hingga Jualan Soto dan Ayam Bakar, Peruntungan Dedi Ternyata di Bakso Iga Buntel
Belum lagi, ketika menjalani usaha soto dan ayam bakar, Dedi terpaksa merumahkan beberapa pelayannya, karena kerap dikomplain oleh pengunjung.
Penulis: Hakim Baihaqi | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hakim Baihaqi
TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Pernah beberapa kali gagal menjalankan bisnisnya, kini Dedi Setiawan (48), pemilik warung Bakso Buntel Iga Sapi Babeh, telah menjelma menjadi pengusaha sukses.
Berawal dari seorang terapis pengobatan alternatif, Dedi memutuskan untuk beralih profesi menjadi pengusaha kuliner yakni soto dan ayam bakar.
Karena seolah tidak mendapatkan respon, usaha tersebut terpaksa gulung tikar karena pendapatan yang tidak sebanding dengan pengeluaran.
Baca: Tak Hanya Tangguh di Lapangan Hijau, Bojan Malisic Ternyata Juga Mahir Lakukan Hal Ini
Belum lagi, ketika menjalani usaha soto dan ayam bakar, Dedi terpaksa merumahkan beberapa pelayannya, karena kerap dikomplain oleh pengunjung.
Hal tersebut yang menyebabkan ia semakin merugi dalam menjalankan usaha kuliner tersebut.
Mbah Mijan: 7 Perewangan Akan Bantu Bebaskan Mbak Roro Fitria, Jangan Lupa ART Siapkan Sesaji https://t.co/VGlSOlC84A via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) February 16, 2018
Merasa masih memiliki harapan untuk mendulang peruntungan, di 2016 ia mendapatkan saran dari anaknya, Elis Suryani (20), untuk membuka kedai bakso, namun harus berbeda dengan bakso pada umumnya.
"Di awal Desember saya putuskan untuk membuat bakso buntel iga untuk dikenalkan ke masyarakat, soalnya ini kan belum ada di Garut," kata Dedi saat ditemui di warung bakso buntel iga Babeh di Jalan Bharatayudha, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Jum'at (16/2/2018).

Dari awal menjalani bisnis bakso tersebut, setiap harinya Dedi mampu meraup omset hingga Rp 5 juta dan melayani pembeli hingga 150 orang.
"Saat usaha sebelumnya, mendapatkan Rp 1 juta pun sulit," kata Dedi yang akrab disapa Babeh.
Di Balik Angpao Imlek, Ada Makna yang Tak Diketahui Banyak Orang, Ini Penjelasannya https://t.co/IFOecsCodJ via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) February 16, 2018
Dedi mengatakan, ia tak menyangka kalau usaha yang dirintisnya itu bisa diketahui banyak orang, bahkan dari luar daerah Kabupaten Garut.
"Dalam satu hari bisa 100 hingga 150 orang pembeli dan banyak pula dari kota luar seperti Jakarta," ujarnya.
Ia melanjutkan, dalam waktu dekat ia berniat membuka cabang dan sekaligus memperkenalkan kuliner berbahan dasar iga sapi tersebut.
"Rencana mau buka cabang di Bandung dan Karawang, itu pun dibantu anak saya," ujarnya.