Ternyata Jerawat Bisa Dihilangkan Oleh Antibiotik Lho, Mau Tahu Caranya? Simak Penjelasannya Ini
Beragam pengobatan bisa Anda lakukan guna menghilangkan jerawat, salah satunya dengan menggunakan antibiotik untuk jerawat
Penulis: Amalia Qisthyana Amsha | Editor: Amalia Qisthyana Amsha
TRIBUNJABAR.ID - Dalam dunia media, jerawat sebenarnya bukan suatu kondisi berbahaya.
Namun, memiliki dampak serius secara psikologis pada sebagian individu.
Dampak tersebut mulai dari kepercayaan diri, frustasi, depresi, hingga menarik diri dari kehidupan sosial.
Jerawat timbul karena folikel rambut menjadi tersumbat dan meradang.
Jerawat bisa muncul di wajah, dada, leher, punggung, dan bagian tubuh lainnya.
Pada umumnya, kaum wanita-lah yang lebih rentan berjerawat dibanding dengan kaum pria.
Terdapat empat faktor utama yang menyebabkan munculnya jerawat, yaitu produksi minyak berlebih, folikel rambut yang tersumbat oleh minyak dan sel kulit mati, peningkatan aktivitas hormon, serta karena bakteri.
Tribun Jabar melansir AloDokter, beragam pengobatan bisa Anda lakukan guna menghilangkan jerawat, salah satunya dengan menggunakan antibiotik untuk jerawat.
Bagaimana Bakteri Memicu Munculnya Jerawat?
Berjerawat atau tidak, secara normal memang terdapat bakteri pada permukaan kulit manusia.
Namun pada kondisi tertentu, jumlah bakteri di kulit bisa meningkat secara tiba-tiba, terutama pada remaja yang sedang memasuki masa puber, dan wanita yang memasuki siklus menstruasi atau sedang hamil.
Meningkatnya jumlah bakteri pada folikel rambut terutama di bagian wajah, leher, dada, dan punggung, akan membuat tubuh memproduksi sel-sel untuk melawan infeksi.
Kondisi ini akhirnya menyebabkan terjadinya proses peradangan berupa iritasi dan kemerahan pada kulit yang memicu munculnya jerawat.
Folikel rambut yang tersumbat bakteri pada akhirnya akan pecah dan menyebabkan peradangan semakin menyebar ke jaringan di sekitarnya.
Seberapa ampuh antibiotik untuk mengatasi jerawat?
Antibiotik kerap digunakan untuk mengobati jerawat yang disebabkan oleh bakteri.
Penggunaan antibiotik mampu memperbaiki penampilan kulit berjerawat, dengan membunuh bakteri penyebab timbulnya jerawat.
Meski demikian, tidak semua jenis jerawat perlu diobati menggunakan antibiotik.
Pengobatan jerawat tergantung dari usia, tingkat keparahan jerawat, dan riwayat pengobatan jerawat sebelumnya.
Dokter umumnya menyarankan penggunaan antibiotik untuk mengatasi jerawat yang mungkin dapat meninggalkan bekas, atau jerawat yang tergolong parah.
Antibiotik untuk jerawat ada yang berbentuk oles (topikal) dan ada juga yang langsung diminum (oral).
Antibiotik topikal membunuh bakteri yang ada pada kulit Anda, tepatnya di area yang dioleskan antibiotik.
Sedangkan antibiotik oral membunuh bakteri dalam pori-pori kulit secara keseluruhan.
Ada beberapa pilihan antibiotik untuk jerawat yang umum direkomendasikan oleh dokter, di antaranya:
- Clindamycin
Ini adalah salah satu antibiotik untuk jerawat yang termasuk ke dalam golongan linkosamid.
Clindamycin yang dipakai untuk mengatasi jerawat umumnya adalah berbentuk topikal atau oles, meski tersedia pula dalam bentuk obat minum.
- Erythromycin
Erythromycin juga salah satu antibiotik untuk jerawat, yang termasuk ke dalam golongan antibiotik macrolide.
- Doxycycline
Doxycycline merupakan antibiotik oral golongan tetracycline yang bekerja menghentikan pertumbuhan bakteri penyebab jerawat.
Bekerja optimal jika diminum pada waktu perut kosong, yakni satu jam sebelum makan atau dua jam setelah makan bagi penderita sakit maag.
Penggunaan antibiotik untuk jerawat harus berdasarkan anjuran dan resep dokter.
Karena dokter perlu menilai kondisi jerawat dan kebutuhan penggunaan antibiotik untuk jerawat.
Selain itu, bagi ibu hamil hendaknya berhati-hati, sebab, sebagian antibiotik dapat mengganggu kehamilan dan janin, sehingga perlu dihindari.
Menggunakan antibiotik untuk jerawat tidak boleh sembarangan, karena penggunaan antibiotik yang tidak tepat bisa meningkatkan risiko resistensi antibiotik.
Penggunaan antibiotik untuk jerawat mungkin akan digabungkan dengan obat oles yang mengandung retinoid atau benzoyl peroxide untuk meningkatkan efektivitas pengobatan dan menurunkan risiko terjadinya resistensi antibiotik.
Selain menggunakan antibiotik, ada beberapa tips lain untuk mengatasi jerawat, di antaranya:
1. Bersihkan kulit menggunakan sabun yang lembut dan formulasinya ringan.
2. Hindari melakukan scrubbing atau menggosok kulit berlebihan saat membersihkan kulit dari jerawat aktif
3. Gunakan produk yang terlah teruji oleh dermatologis
4. Hindari memegang, menggaruk, atau memecahkan jerawat sendiri
5. Rutin membersihkan rambut dengan shampoo, terutama jika rambut Anda berminyak
6. Bersihkan wajah sebelum tidur, terutama saat Anda menggunakan make up
7. Gunakan obat oles untuk jerawat setelah membersihkan kulit
(Tribun Jabar, AloDokter)