3 Penyebab Antrean Kendaraan di Jalan Rancaekek-Majalaya

Jalan Raya Rancaekek - Majalaya menjadi penghubung tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Rancaekek, Kecamatan Solokan Jeruk, dan Kecamatan Majalaya.

Penulis: Seli Andina Miranti | Editor: Dedy Herdiana
TRIBUN JABAR/Seli Andina Miranti
Jalan Raya Rancaekek - Majalaya yang menjadi penghubung antara tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Rancaekek, Kecamatan Solokan Jeruk, dan Kecamatan Majalaya, kerap terjadi antrean kendaraan pada jam-jam sibuk. Foto diambil Jumat (19/1/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Seli Andina

TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Jalan Raya Rancaekek - Majalaya menjadi penghubung antara tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Rancaekek, Kecamatan Solokan Jeruk, dan Kecamatan Majalaya.

Jalan yang ukurannya tidak terlalu lebar itu terdiri dari dua lajur yaitu lajur Majalaya menuju Rancaekek dan lajur Rancaekek menuju Majalaya, jalan raya tersebut termasuk jalan yang padat.

Di jam-jam padat, seperti pada pagi dan sore hari, tak jarang terbentuk antrean kendaraan akibat banyaknya kendaraan.

Baca: Masih Antre Lama di Kantor Imigrasi, Begini Komentar Pemohon Pembuatan Paspor

Baca: Polda Jabar Libatkan Pakar Hukum Pidana dalam Kasus Penembakan di Bogor, Untuk Buktikan Ini

Meski begitu, Jalan Raya Rancaekek-Majalaya masih memiliki banyak permasalahan yang menimbulkan gangguan bagi pengguna jalan sehingga kerap mengakibatkan kendaraan mengantre di jalur tersebut.

Apa saja penyebab gangguan arus lalu lintas di jalur tersebut?

Berikut ini adalah permasalahan yang berhasil Tribun Jabar himpun dari keterangan sejumlah warga setempat dan pantauan langsung di lokasi:


1. Jalan Berlubang

Ruas Jalan Raya Rancaekek-Majalaya ini tak lepas dari lubang jalan di beberapa tempat, salah satunya di wilayah Desa Sukamanah, Kecamatan Rancaekek.

Lubang jalan tersebut tersebar di lajur Rancaekek-Majalaya sehingga tak jarang kendaraan berpindah lajur untuk menghindari lubang.

Akibatnya, tak jarang terjadi antrean kendaraan di wilayah tersebut dikarenakan kendaraan-kendaraan yang hanya menggunakan satu lajur.

2. Angkutan Umum Berhenti Sembarangan

Jalan Raya Rancaekek-Majalaya bukanlah jalan yang lebar, beberapa ruas jalan bahkan hanya cukup dilalui oleh dua kendaraan roda empat.


Tak jarang angkot yang berhenti mendadak untuk menaikturunkan penumpang membuat kendaraan-kendaraan di belakangnya mengantre.

3. Pedagang Berjualan Hingga ke Pinggir Jalan

Banyak para penjual yang berjualan hingga ke tepi jalan, terutama di wilayah Pasar Dangdeur, Rancaekek, dan wilayah Majalaya.

Terkadang kendaraan harus bergantian melewati para pedagang tersebut karena ruas jalan menjadi tak cukup lebar. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved