Mau Beras Mahal atau Murah, Enggak Ngaruh Buat Kampung Unik di Cimahi Ini

"Enggak terpengaruh biasa saja, karena keseharian makan rasi singkong sejak kecil hingga sudah tua," ujar Icah

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Ichsan
Tribunjabar/Hilman Kamaludin
Warga Kampung Adat Cireundeu 

"Sehat sehat saja, emak tidak pernah ke rumah sakit, paling sakit biasa seperti pusing," katanya.

Sedangkan untuk lauk pauknya ketika makan rasi itu, ia biasa menyantapnya dengan telur, tahu, tempe, sayuran atau daging.

Hal senada diakui, Ajat, warga yang dianggap dituakan di kampung tersebut, bahwa mengonsumsi singkong merupakan wasiat dari leluhurnya.


Selain itu rasi dipercaya bisa menjawab tantangan zaman yang kaitannya dengan upaya ketahanan pangan.

"Dulu tidak langsung makan singkong, pernah kita mencoba hanjeli dan ganyol tapi yang cocok di sini hanya singkong," ujar pria berusia 28 tahun ini.

Bahkan, hingga saat ini warga Kampung Adat Cireundeu bertahan mengonsumsi singkong dan tetap melestarikan budaya memakan singkong.

"Istilah lokalnya Sangueun dan nama rasi itu pemberian nama dari pemerintah biar namanya gampang dikenal. Itu saja," katanya.

Atas hal itu, kata dia, warga adat pun berharap pemerintah bisa menjadikan singkong sebagai makanan pokok alternatif bagi masyarakat lainnya di Indonesia.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved