Pekan Kedua Awal Tahun, Harga Sembako di Tasikmalaya Belum Kembali Normal

Pekan kedua awal tahun 2018 harga sejumlah kebutuhan pokok di Tasikmalaya belum kembali normal, tepatnya hingga . . .

Penulis: Isep Heri Herdiansah | Editor: Dedy Herdiana
TRIBUN JABAR/ISEP HERI
Nunung (55), seorang pedagang cabai dan bawang sedang menunggu pembeli di Pasar Cikurubuk di Jalan Raden Adiwinangun, Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Kamis (11/1/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Isep Heri

TRIBUNJABAR.CO.ID, TASIKMALAYA - Pekan kedua awal tahun 2018 harga sejumlah kebutuhan pokok di Tasikmalaya belum kembali normal, tepatnya hingga Kamis (11/1/2018).

Sejak menjelang pergantian tahun hingga saat ini harga sembako di Tasikmalaya belum mengalami penurunan.

Satu di antaranya di Pasar Cikurubuk di Jalan Raden Adiwinangun, Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, harga cabai rawit jenis domba masih dijual seharga Rp 40 sampai 50 ribu/kg.

Harga normal cabai jenis domba ini sebelum mengalami kenaikan hanya dikisaran harga Rp 38 ribu/kg.

Baca: Deddy Corbuzier Sebut Hal Ini Jadi Alasan Ahok Gugat Cerai Vero: Orang Pintar Pilih Hidup Single

Menurut Nunung (55) penjual cabai di pasar ini, mengatakan selain harga yang semakin naik persediaan pun sudah mengalami kelangkaan.

"Harga cabai domba belum turun bahkan terus naik apalagi sudah empat hari barangnya langka," katanya.

Harga si pedas lainnya pun masih belum mengalami penurunan signifikan, yakni cabai kriting merah berada di angka Rp 33 ribu/kg.


Si kriting merah pedas ini diakui Nunung mengalami kenaikan sejak dua hari yang lalu tepatnya, Selasa (9/2/2018).

Kenaikan cabai diikuti oleh teman bumbu dapur lainnya semisal bawang putih yang sebelumnya Rp 15 ribu/kg saat ini naik jadi Rp 17 ribu.

Harga kebutuhan pokok yang lain semisal telur pun masih belum mengalami penurunan.

Menurut penjual telur di pasar Cikurubuk, Asep Cahya (52) mengatakan bahwa harga telur belum mengalami penurinan yamg signifikan.

Baca: Ridwan Kamil Bersaksi Tentang Heboh Mahar di Gerindra Melalui Twitternya

Harga telur saat ini masih di angka Rp 23 ribu yang biasanya harga normal Rp 18 - 20 ribu / kg.

"Bahkan sebelumnya saya bisa menjual hingga Rp 25 ribu/kg sebelum dan beberapa hari sesudah tahun baru kemarin," Tutur Asep Cahya (52).

Sementara harga ayam potong di kios milik Dindin (42) menyentuh Rp40.000/kg.

Saat normal, Dindin terbiasa menjual ayam seharga Rp30 ribu hingga Rp 35 ribu/kg.

Kenaikan yang terjadi sejak dua bulan lalu ini membuat transaksi di kios milik Dindin menjadi lesu.

Harga beras di Pasar Cikurubuk juga masih belum normal.

Salah seorang pedagang, Emud (59) mengatakan beras yang dibanderol di kiosnya berada di kisaran Rp 8 ribu hingh Rp 10 ribu/kg.

Menurutnya, kenaikan telah terjadi sejak Oktober tahun lalu.

"Naiknya sedikit-sedikit, saat normal harga beras paling mahal yang dijual di kiosnya cuma dibanderol Rp 10 ribu," ujar Emud.

Bukannya mengalami penurunan, di awal tahun harga beras malah makin meroket. Dia memprediksi harga bakal kembali stabil pada bulan Maret atau April.

Berdasarkan informasi harga pangan Dinas Ketahanan Pangan Kota Tasikmalaya, harga sejumlah komoditas pokok masih mengalami kenaikan atau berada di atas harga normal.

Rincian data yang terakhir diperbarui pada Selasa (8/1/2018) ini di antaranya harga cabai rawit domba Rp 40 ribu/kg, telur Rp 24 ribu/kg, bawang putih Rp 21/kg, gula pasir Rp 12 ribu/kg, minyak goreng curah Rp 11.800/kg. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved