Berawal dari Keluhan Teman, Mahasiswa Unpad Ini Buat Aplikasi Pencari Kost
Selain menyediakan informasi mengenai indekos di sekitar Jatinangor, aplikasi ini juga menyediakan layanan jasa lainnya.
Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Yudha Maulana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Fidya Alifa
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - KOST- HUNT adalah aplikasi penyedia informasi indekos yang digagas oleh Deliska Swagi (23), mahasiswa Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran (Unpad).
KOST-HUNT terpilih sebagai tiga besar bisnis start up pada ajang Wonderful Start Up Academy 2017.
Wonderful Start Up Academy adalah program inkubasi start up yang diselenggarakan oleh Kementerian KUKM, Galeri Indonesia WOW, Kementerian Pariwisata, dan ICSB Indonesia.
Ide membuat aplikasi ini ia dapatkan dari pengalaman teman-teman sekampusnya.
Baca: Innalilahi! Difteri Renggut Nyawa Wanita Hamil di Garut
"Teman saya mengeluh tidak cocok dengan indekosnya. Mereka yang berasal dari luar kota Bandung terburu-buru ketika memilih indekos dan nggak sempat mengecek indekos lainnya karena waktunya mepet," kata Deliska Swagi atau yang lebih akrab disapa Agi, kepada Tribun di Unpad, Kamis (28/12/2017).
Aplikasi ini dibuat pada 2016 dan diberi nama Ngekost Jatinangor.
Enam bulan setelah dibuat, Ngekost Jatinangor berubah nama menjadi KOST-HUNT.
KOST-HUNT dapat diunduh gratis di Play Store.
Saat ini sudah ada 45 ribu orang yang mengunduh KOST-HUNT.
Tampilan muka aplikasi ini berwarna kuning.
Pencari indekos dapat menemukan indekos sesuai keinginannya.
Aplikasi ini dilengkapi pilihan lokasi indekos, lama waktu penyewaan, harga sewa, dan ketentuan indekos apakah khusus perempuan, laki-laki, atau tidak ada ketentuan khusus.
Baca: Persib Bandung Akhiri TC di Bandung, Ini Harapan Viking Yogyakarta
Selain menyediakan informasi mengenai indekos di sekitar Jatinangor, aplikasi ini juga menyediakan layanan jasa lainnya.
Layanan jasa tersebut di antaranya FIXIT-HUNT, FOOD-HUNT, dan CLEAN-HUNT.
FIXIT-HUNT adalah layanan jasa memperbaiki barang elektronik, seperti ponsel dan laptop.
Tim FIXIT-HUNT tidak menggunakan software bajakan.
FOOD-HUNT adalah layanan pengiriman makanan.
Syarat pengguna jasa ini yakni tempat makan yang dimaksud dan indekos pengguna jasa masih di kawasan Jatinangor.
CLEAN-HUNT adalah layanan kebersihan kamar indekos bagi mahasiswa yang tidak sempat membersihkan kamarnya.
Agi yang merupakan CEO dan pendiri KOST-HUNT dibantu oleh Co-CEO yang juga mahasiswa Sastra Inggris Unpad, Wisnu Tri Febrianto.
Saat ini Agi dan timnya hanya mengelola informasi indekos sementara, layanan jasa dikelola oleh perusahaan lokal Sumedang bernama Utamaya.
Modal merintis bisnis aplikasi ini ternyata tidak sedikit.
Sempat Lakukan Pemotretan, Citra Kirana dan Ali Syakieb Akan Segera Menikah? Sahabat Tulis Pesan Ini https://t.co/dcti5IE1VA via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) December 30, 2017
Agi, mahasiswa yang berdomisili di Tanjungsari, mengeluarkan modal sampai belasan juta.
"Kendalanya juga dari aplikasi sendiri belum balik modal tetapi dari layanan jasa sudah balik modal," ujar Agi, mahasiswa angkatan 2012.
Agi yang awalnya tidak mengetahui tentang pengembangan program aplikasi kebingungan untuk memulai bisnis ini.
Akhirnya, ia bekerja sama dengan seorang program developer.
Setelah mengikuti Wonderful Start Up Academy, Agi mendapat ide untuk mengembangkan dan menambah fasilitas KOST-HUNT.
"Pertama yang harus dilakukan itu mencari investor. Setelah mendapat investor maka tiga target KOST-HUNT dapat terlaksana," kata Agi.
Target KOST-HUNT adalah mengembangkan database indekos menjadi skala nasional dan merubah KOST-HUNT menjadi market place atau platform bertemunya pencari indekos dan pemilik indekos.
Target yang kedua adalah menambah fasilitas visual reality agar pencari indekos lebih terbayang dan tergambar bagaimana keadaan indekos.
Target yang ketiga adalah fasilitas pembayaran indekos yang bisa dilakukan dimana saja.
"Misalnya pembayaran dapat dilakukan melalui aplikasi KOST-HUNT, Indomaret, dan transfer," kata Agi.
