Breaking News

Jelang Tahun Baru, Ketahui Bahaya Meniup Terompet yang Bisa Sebabkan Penularan Difteri

Terompet ternyata berpotensi besar dalam penyebaran wabah penyakit difteri.

Penulis: Widia Lestari | Editor: Widia Lestari
Tribunnews
Ilustrasi Difteri 

TRIBUNJABAR.CO.ID - Menjelang akhir tahun, publik diperingatkan untuk berhati-hati terhadap terompet kertas.

Jenis terompet ini kerap dipasarkan di pinggir jalan untuk menyambut tahun baru.

Memang, tak seru jika perayaan tahun baru tanpa suara terompet.

Meniup terompet menjadi tradisi turun-temurun pada setiap perayaan tahun baru.

Namun apa yang menjadi masalah pada terompet itu?

Terompet ternyata berpotensi besar dalam penyebaran wabah penyakit difteri.

Baca: Perkuat Lini Tengah Persib, Mario Gomez Akan Datangkan Pemain Asing Asia

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengingatkan, masyarakat tetap waspada karena penyakit ini berdampak secara signifikan.

Dilansir Tribunjabar.co.id, dari Doktersehat, Sitti Hikmawatty, Komisioner Bidang Kesehatan KPAI menyebutkan, hingga saat ini ada 43 anak harus meregang nyawa akibat terserang difteri.

Sebagian besar di antaranya, anak berusia di bawah lima tahun.

Baca: Teaser Perdana Film Wiro Sableng Bikin Merinding, Warganet Dibuat Takjub

Kasus difteri ini, terhitung mencapai 780 kasus di Indonesia.

Hal inilah yang menyebabkan dikeluarkannya status Kejadian Luar biasa (KLB) di berbagai tempat.

Penularan difteri melalui terompet sangat rentan karena satu terompet sudah ditiup oleh beberapa orang.

Hal ini dinyatakan oleh dr. Marius Wijajarta, Ketua Yayasan Pemberdayaan Konsumen Kesehatan Indonesia (YPKKI).

Baca: Pinjam Uang di Satu Bank di Cirebon Ini, Bayar Cicilannya Bisa Pakai Botol Bekas Air Kemasan

Menurut Marius, satu terompet bisa ditiup beberapa kali.

Mulai dari pembuatnya, penjualnya, hingga beberapa pembeli yang mencoba meniupnya.

Orang yang mencoba terompet ini memungkinkan mengidap bakteri pemicu difteri.

Bakteri ini bernama corynebacterium diphtheriae.

Penularan difteri disebabkan udara yang ditiup dari mulut atau ludah yang melekat pada terompet.

Bakteri ini bisa bertahan hidup hingga dua minggu dalam suhu ruangan.

Namun Anda tak perlu khawatir dan takut berlebihan.

Baca: Hanura Dukung Ridwan Kamil, Dedi Mulyadi: Ah, Ngapain Hidup Mempermasalahkan Hak Orang Lain

Walaupun beredar pesan siaran tentang larangan membeli terompet pada tahun baru, bukan berarti Anda tak bisa meniup terompet lagi.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, pemerintah mengimbau masyarakat untuk divaksin difteri, terutama anak-anak.

Jangan ditunda-tunda, segeralah lakukan imunisasi agar tidak tertular penyakit mematikan ini.

Baca: Wow, Joe Taslim dan Pesinetron Tanah Air ini Masuk Daftar 100 Pria Tampan di Dunia

Selain itu, Anda perlu memilah terompet yang lebih aman.

Belilah terompet yang masih terbungkus oleh plastik.

Anda akan lebih aman lagi, jika membeli terompet gas yang tak perlu ditiup.

Jenis terompet ini lebih aman sehingga Anda masih bisa menyambut tahun baru dari bunyi terompet.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved