Sempat Diragukan Daya Tahannya, Dompet Kulit Kayu Schors Malah Makin Diminati

Mengambil kata dari bahasa Belanda, Schors, yang memiliki arti kulit kayu dijadikan nama merk dompet tersebut.

Penulis: Haryanto | Editor: Yudha Maulana
Tribun Jabar/Haryanto
Berbagai produk berbahan baku kulit kayu yang di jual di Schors 

Proses pengenalan produk uniknya ini terbilang cukup lama. Pada awal produksi Schors hanya bisa menjual belasan dompet dalam waktu satu bulan.

Karena belum terlalu diketahui masyarakat, kulit kayu yang dijadikan bahan utama dompet Schors membuat banyak masyarakat yang ingin membeli meragukannya.

Meskipun telah dideskripsikan dan memasang foto produknya di Instagram @schors.id, masih banyak yang kebingungan tentang bahan baku tersebut.

Pertanyaan-pertanyaan rapuh, cepat rusak dan perawatannya yang sulit timbul di tahun pertama produksi.

Namun, sebagai pembuat, Fadli sering mengedukasi masyarakat tentang produk buatannya ini.

Baca: Diawasi OJK, Aset BPR di Wilayah III Cirebon Meningkat 11,01 Persen

Seiring berjalannya waktu, para calon pembelinya itu pun tidak ragu untuk membeli secara online.

"Pas awal-awal, sebulan menjual satu lusin saja udah Alhamdulillah. Sekarang sebulan sudah 300-an buah terjual," ucapnya.


Harga yang dibanderol untuk produk berbahan baku kulit kayu ini berkisar antara Rp 75 hingga Rp 229 ribu.

Produk yang dijual pun tidak hanya dompet, namun kini telah menjual berbagai produk aksesoris lainnya.

Seperti, Topi, tali kamera, cover buku, case HP, hingga tas pouch yang semuanya berbahan kulit kayu.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved