Pensiun, Turidjo Bisnis Minuman Jahe Merah, Berkat Keuletannya Kini Produknya Terjual Hingga Rusia
Pria berusia 64 tahun ini awalnya mencoba membuat racikan saat dirinya terkena vertigo atau sakit kepala.
Penulis: Siti Masithoh | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Siti Masithoh
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Saat pensiun, Turidjo Hadi memilih menjadi pengusaha Jahe Merah. Pria asal Purworejo ini memulai bisnis ini pada tahun 2011.
Jahe merah sendiri mempunyai beberapa khasiat, di antaranya menyembuhkan kolesterol dan melancarkan aliran darah.
Kandungan yang ada pada jahe merah ini oleh Turidjo Hadi kemudian dimanfaatkan sebagai peluang usahanya.
Baca: Tak Pandang Bulu, Polisi di Singapura Berani Ancam Tilang Mobil Presiden! Ini Penyebabnya
Sebelum menjadi pengusaha, Turidjo merupakan pegawai di Badan Usaha Milik Negara (BUMN), tepatnya di Krakatau Steel.
Didampingi istrinya, Sri Titin Supadmi (64), Turidjo Hadi memulai bisnisnya ini.
Inilah Daftar 7 Pemain yang Sudah Hengkang dari Persib Bandung https://t.co/UZBWvw4v0E via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) December 25, 2017
"Awalnya istri saya yang membuat racikan minuman jahe merah ini," ujar Turidjo, saat ditemui di Graha Manggala Siliwangi, Kota Bandung, Minggu (24/12/2017).
Pria berusia 64 tahun ini awalnya mencoba membuat racikan saat dirinya terkena vertigo atau sakit kepala. Dari situ ia memulai berpikir membuat minuman sehat.
Sambil menawarkan produknya kepada konsumen, Trudijo Hadi menceritakan bahwa ia dulu seorang pasien yang aktif berobat.
Setelah memulai usahanya, pria ini mengkonsumsi jahe merah dan sakitnya membaik. Awalnya, tahun 2011, ketika pensiun, Turidjo mengikuti pameran di Surabaya.
Makan Ikan Gurame dan Sayur Asem di Puncak, Jokowi dan Rombongan Habiskan Rp 15 Juta https://t.co/2ZUYPrUMpI via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) December 25, 2017
Saat itu, jahe merah yang dibawa pria ini belum laku. Tidak sampai di situ saja, pada tahun yang sama pria ini mengikuti pameran sebanyak tiga kali dalam setahun.
Turidjo pun sampai mengikuti pameran di Jakarta. Saat mengikuti pameran di Jakarta, Turidjo mengaku sedih karena dagangannya tidak laku.
Sambil melihat ke pedagang yang laris, Turidjo saat itu berpikir bagaimana caranya agar bisa seperti mereka.
Kemudian pria ini mengikuti pameran lagi di Jakarta, tahum 2011, dan memasang sebuah strategi pemasaran.
"Awalnya saya begitu kosong, tidak ada jiwa usaha dan sistem pemasaran," kata Turidjo.
Saat mengikuti pameran ketiga kalinya di tahun 2011, pria ini menawarkan icip-icip kepada pengunjung sebelum membeli.
Dari situ akhirnya banyak pengunjung yang menyukai produknya. Setelah itu, Turidjo terus meningkatkan produksi dan kualitas produknya.
Kini, produksi jahe merah yang diberi nama LAER ini sudah dipasarkan ke beberapa pusat perbelanjaan di seluruh Indonesia.
Di antaranya di Carrefour, Lotte Mart, dan Hypermart. Tidak hanya itu, produknya ini sudah dipasarkan di beberapa negara. Misalnya di Jepang, Rusia, dan Arab.
Produknya ini juga baru-baru ini mendapatkan tawaran dari beberapa pusat perbelanjaan lainnya.
Minuman jahe yang diproduksi dari bahan utama jahe merah ini diproduksi di Cilegon, Banten.
Jahe merahnya diambil dari jahe yang berusia 11 bulan dan tanpa menggunakan pupuk kimia.
Minuman ini dibuat dari campuran jahe merah yang dimasak bersama gula pasir dan gula aren. Ada juga beberapa bumbu rempah seperti pala, kayu manis, lada hitam, dan cabe hitam.
Harga jahe per paknya Rp 30 ribu. Satu pak minuman jahe ini bisa untuk 16 kali seduh.
Satu gelas minuman jahe ini cukup dibuat dari satu sendok teh makan. "Rencana pameran bulan depan yaitu di Jeddah," ujar Turidjo.
Raffi Ahmad Bilang Cinta kepada Istrinya, Jawaban Nagita Slavina Tak Disangka: Tapi Aku Gak Cinta https://t.co/0SoyMj6DCa via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) December 25, 2017
Pengusaha ini mempunyai 80 binaan usaha di Banten. "Mengajak orang lain untuk menjadi pengusaha niatnya agar membantu perekonomian mereka," ujar Turidjo.
Selain itu, ketika ada kebutuhan ekspor yang membutuhkan jumlah yang banyak, Turidjo bisa mengambilnya dari binaan.
"Jadi, biar sama-sama maju bersama," ujar Turidjo. Seiring waktu berjalan, kemasan jahe merah yang semakin bagus, permintaan juga semakin meningkat.
"Bahkan, ada seorang dokter yang memborong produk saya," ujar Turidjo.
Dokter ini mengatakan tertarik pada jahe merah dan langsung membawa produk ini ke Amerika.
Sampai saat ini, respon dari konsumen sangat bagus dan merasakan khasiatnya. Selain produk LAER, kini Turidjo mengeluarkan produk Amancu.