Beredarnya Kabar Temuan Permen Susu Mengandung Zat Terlarang di Medsos, Ternyata Hoaks

Seorang warganet di media sosial twitter dengan nama akun @localhost911 mengaku menemukan sebuah permen susu yang mengandung zat terlarang.

Penulis: Yongky Yulius | Editor: Dedy Herdiana
Twitter
Heboh adanya permen susu yang diunggah di media sosial twitter oleh akun @localhost911 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Yongky Yulius

TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Seorang warganet di media sosial twitter dengan nama akun @localhost911 mengaku menemukan sebuah permen susu yang mengandung zat terlarang.

Permen susu itu memiliki kemasan berwarna biru dan merah muda.

Dia menulis telah menyerahkan permen susu itu ke BNN dan mendapatkan hasil kandungan yang berada di dalamnya diduga jenis benzodiazepin.

Sebagai informasi, benzodiazepin adalah jenis obat yang memiliki efek sedatif atau menenangkan.

Benzodiazepin biasanya diresepkan bagi mereka yang cemas atau tertekan dan dapat digunakan dalam pengobatan jangka pendek pada beberapa masalah tidur tertentu.


Dikutip dari laman Pusat Informasi Obat Nasional BPOM, benzodiazepin diindikasikan untuk pengobatan jangka pendek pada ansietas berat tetapi penggunaan jangka panjang sebaiknya dihindari.

Dikatakan @localhost911, permen susu itu beredar di Banyumas dan membuat temannya tidak mau makan selama tiga hari dan 'ngefly'.

Unggahan @localhost911 juga disukai oleh akun twitter Sekitar Bandung atau @sekitarbandung_ dan otomatis tersebar dan dilihat 30,4 ribu pengikutnya.

Baca: Patrich Wanggai Gabung Latihan Persib Bandung, Tadi Pagi

Bahkan, akun media sosial twitter @dedeyusuf_1 juga membalas unggahan @localhost911 dan mengatakan akan meneruskannya ke BPOM.

Menanggapi hal itu, Kepala BPOM Bandung, Abdul Rahim, mengatakan, kabar di media sosial mengenai permen susu itu adalah berita hoaks atau palsu.

"Di berita yg beredar itu, katanya mengirim ke BNN, tetapi BNN menyatakan tidak menerima," ujar Abdul kepada Tribun Jabar melalui pesan instan whatsapp, Senin (18/12/2017).

"Temen BPOM sudah menghubungi lab BNN, mereka tidak menerima sampel dimaksud utk diuji," katanya melanjutkan.

Abdul pun mengatakan kabar yang tersebar mengenai permen susu itu adalah kabar yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved