Gempa di Selatan Jawa

Kecamatan Pamarican Paling Parah Terdampak Gempa, Satu Tewas Tertimbun

“Keduanya sudah masuk ruang perawatan. Yang tinggal di IGD hanya seorang lagi atas nama Pak Ajat,” ujar petugas jaga IGD RSU Ciamis.

Penulis: Andri M Dani | Editor: Ravianto
andri m dani/tribun jabar
Rata dengan tanah – Rumah yang dihuni Hj Dedeh Lutfi (60) sekeluarga di Dusun Desa Rt 04 Rw 02 Desa Gunungsari Kecamatan Sadananya Ciamis rata dengan tanah diguncang gempa 6,9 SR Jumat (15/12) tengah malam. Tiga korban tertimbun puing runtuhan rumah, seorang meninggal dunia. Korban meninggal adalahHj Dedeh (TRIBUNJABAR/ANDRI M DANI) 

Sedangkan menurut Yoyo Suryo (45), tetangga korban, waktu kejadian di rumah korban ada tiga orang penghuni. Dan sedang tertidur lelap. “Mereka bertiga tidur di lantai 2 rumah bertingkat tersebut.,” ujar Yoyo.

Hj Dedeh bersama suaminya H. Lutfi (60) tidur dalam satu kamar. Sedangkan kakak korban, Ajat (70) tidur di kamar lain.

Ketika terjadi gempa, saat warga berlarian keluar rumah karena panik, tiba-tiba dikagetkan pula suara gedubrak, rumah Hj Dedeh rubuh rata bagian lantai duanya.

“Tak terlihat ketiga penghuninya keluar rumah menyelamatkan diri. Warga yakin ketiganya tertimbun puing rumah yang rubuh,” terangnya.


Warga yang masih terkaget dengan getaran gempa segera melakukan evakuasi, mencari posisi ketiga korban. Dengan alat seadanya, menyingkirkan sebagian puing rumah yang runtuh mencari posisi Hj Dedeh, suaminya dan kakak korban.

Ratusan warga yang berdatangan ke lokasi kemudian dibantu oleh petugas TNI/Polri, relawan Satgas BPBD Ciamis, Tagana Ciamis dan relawan malam itu juga langsung melakukan evakuasi.

Menurut Yoyo, proses evakuasi berlangsung sekitar 30 menit. “Posisi Hj Dedeh, terakhir ditemukan tapi paling dulu dibawa ke rumah sakit karena kondisinya kritis, pendarahan. Rupanya beliau tak tertolong, setiba di rumah sakit sudah meninggal. Sedangkan suami korban Pak Lutfi dan kakak korban Pak Ajat dibawa ke rumah sakit dengan menggunakan mobil lainnya,” ujar Yoyo yang rumahnya berada di seberang rumah korban.

Ajat (70) kakak korban mengalami luka berat, patah kaki dan tangan sampai Sabtu (16/12) sore masih dirawat di ruang IGD RSU Ciamis dan sempat tak sadarkan diri.

Sedang suami korban, H Lutfi yang mengalami patah tulang serta luka dikepala, setelah sempat dirawat di IGD RSU Ciamis, Sabtu (16/12) siang memilih pulang untuk mengiring jenazah isterinya ke pemakaman.

Selain H Lutfi dan Ajat dari Desa Gunungsari, ada dua korban lainnya yang dirawat di IGD RSU Ciamis yakni Ny Aan (46), asal Ciwahangan Imbanagara dan Ny Edoh (50) asal Desa Ciparay Rt 22 RW 10 Kecamatan Sukadana, keduanya mengalami benturan di kepala akibat tertimpa runtuhan atap genteng rumah yang jatuh akibat gempa.

“Keduanya sudah masuk ruang perawatan. Yang tinggal di IGD hanya seorang lagi atas nama Pak Ajat,” ujar petugas jaga IGD RSU Ciamis.

Sementara itu di Dusun Ciparakan Desa Sukahurip Pamarican ada tiga korban yang sempat dilarikan ke puskesmas setempat karena tertimpa puing runtuhan atap rumah. Yakni Dodo yang kepalanya tertimpuk bata berikut Kurnia (35) aparat Desa Sukahurip yang kepalanya kena genteng jatuh sehingga mengalami luka dan dijahit di puskemas.


Kedua korban sedang mengendong anak saat menyelamatkan diri begitu gempa menguncang. Sementara Mimin, warga Dusun Ciparakan Rt 01 RW 03 yang tengah hamil 7 bulan mengalami luka di dada karena terjatuh saat menyelamatkan diri saat goncangan gempa melanda Dusun Ciparakan Jumat tengah malam tersebut.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved