6 Fakta Soal di Balik Joroknya Sungai Citarum, Termasuk 27,5 Juta Jiwa Hidup dari Sungai Ini

Pencemaran yang diakibatkan limbah pabrik sangat serius, karena menghasilkan 280 ton limbah kimia per hari.

Penulis: Theofilus Richard | Editor: Tarsisius Sutomonaio
TRIBUNJABAR.CO.ID/MUHAMAD SYARIF ABDUSSALAM
Menko Maritim Republik Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan dalam acara Lokakarya Penataan Sungai Citarum di Hotel Aryaduta Bandung, Rabu (22/11/2017). 

Baca: Sempat Diterjang Banjir Setinggi Betis, Ruang Kelas SMPN 48 Bandung Siap Dipakai untuk Ujian Sekolah

Selain itu, Sungai Citarum juga menjadi sumber air minum bagi 80 persen warga Jakarta.

Sebanyak 2.822 industri tumbuh di kawasan sekitar Sungai Citarum.

3. Menghasilkan listrik

Ada tiga waduk yang dimanfaatkan menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

Ketiganya adalah Waduk Saguling, Waduk Jatiluhur, dan Waduk Cirata.

Volume Waduk Saguling tercata sebesar 982 juta m3, Waduk Jatiluruh sebesar 3.000 juta m3, dan Waduk Cirata sebesar 2165 juta m3.

Ketiganya menghasilkan listrik sebesar 1.888 MW.

4. Sampah dan Limbah

Inilah yang menjadi sumber kejorokan Sungai Citarum, yaitu sampah dan limbah.

Pencemaran yang diakibatkan limbah pabrik sangat serius, karena menghasilkan 280 ton limbah kimia per hari.


Selain itu, Sungai Citarum juga dicemari oleh kotoran ternak yang dibuang ke sungai.

Sebanyak 29 ribu ekor sapi yang dimiliki 7.000 peternak menghasilkan limbah kotoran mencapai lebih dari 400 ton per hari.

Kemudian, berdasarkan data yang dipresentasikan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, sampah padat sebanyak 250 ribu meter kubik per tahun diangkut di waduk saguling yang berpotensi menyebabkan kerusakan instalasi PLTA.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved