6 Fakta Soal di Balik Joroknya Sungai Citarum, Termasuk 27,5 Juta Jiwa Hidup dari Sungai Ini
Pencemaran yang diakibatkan limbah pabrik sangat serius, karena menghasilkan 280 ton limbah kimia per hari.
Penulis: Theofilus Richard | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Baca: Sempat Diterjang Banjir Setinggi Betis, Ruang Kelas SMPN 48 Bandung Siap Dipakai untuk Ujian Sekolah
Selain itu, Sungai Citarum juga menjadi sumber air minum bagi 80 persen warga Jakarta.
Sebanyak 2.822 industri tumbuh di kawasan sekitar Sungai Citarum.
3. Menghasilkan listrik
Ada tiga waduk yang dimanfaatkan menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Ketiganya adalah Waduk Saguling, Waduk Jatiluhur, dan Waduk Cirata.
Volume Waduk Saguling tercata sebesar 982 juta m3, Waduk Jatiluruh sebesar 3.000 juta m3, dan Waduk Cirata sebesar 2165 juta m3.
Ketiganya menghasilkan listrik sebesar 1.888 MW.
4. Sampah dan Limbah
Inilah yang menjadi sumber kejorokan Sungai Citarum, yaitu sampah dan limbah.
Pencemaran yang diakibatkan limbah pabrik sangat serius, karena menghasilkan 280 ton limbah kimia per hari.
Persib Bandung Siapkan Tawaran Menarik Demi Datangkan Dua Bintang Arema FC https://t.co/hJ9GCnTbT2 via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) November 24, 2017
Selain itu, Sungai Citarum juga dicemari oleh kotoran ternak yang dibuang ke sungai.
Sebanyak 29 ribu ekor sapi yang dimiliki 7.000 peternak menghasilkan limbah kotoran mencapai lebih dari 400 ton per hari.
Kemudian, berdasarkan data yang dipresentasikan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, sampah padat sebanyak 250 ribu meter kubik per tahun diangkut di waduk saguling yang berpotensi menyebabkan kerusakan instalasi PLTA.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/menko-maritim-republik-indonesia-luhut-binsar-pandjaitan-dalam_20171122_164917.jpg)