Bahu Jalan Ambles, Jembatan Cibuni Tak Boleh Dilintasi Truk

Di lokasi amblesnya bahu jembatan sudah digaris polisi dan hanya menyisakan sekitar 1,5 meter lagi jalan yang beraspal.

Penulis: Ferri Amiril Mukminin | Editor: Ravianto
ferri amiril/tribun jabar
Kendaraan bermuatan berat atau memiliki tonase tinggi tak bisa melintas di Jembatan Cibuni yang menghubungkan Kecamatan Kadupandak dengan Kecamatan Cijati. 

Laporan wartawan Tribun Jabar, Ferri Amiril

TRIBUNJABAR.CO.ID, CIANJUR - Kendaraan bermuatan berat atau memiliki tonase tinggi tak bisa melintas di Jembatan Cibuni yang menghubungkan Kecamatan Kadupandak dengan Kecamatan Cijati.

Bahu jembatan ambles sedalam dua meter akibat hujan deras yang menerjang kawasan tersebut sejak Sabtu (18/11).

Saat ini hanya motor dan kendaraan kecil saja yang melintas di kawasan tersebut.

Di lokasi amblesnya bahu jembatan sudah digaris polisi dan hanya menyisakan sekitar 1,5 meter lagi jalan yang beraspal.

Dari keterangan sisa 1,5 meter jalan yang beraspal tersebut di bagian bawahnya juga sudah mulai tergerus air dan berlubang.


Camat Kadupandak, Buhori, sangat mengkhawatirkan kondisi amblesnya bahu jembatan tersebut.

Ia mengaku telah mendatangi lokasi bersama dengan Kapolsek Kadupandak dan memberi peringatan dini kepada warga yang melintas di kawasan tersebut.

"Betul pak, kondisi bahu jembatan sudah ambles sedalam dua meter, aspal jalan hanya tersisa 1,5 meter itu pun bawahnya sudah berlubang," ujar Buhori saat dihubungi melalui telepon, Senin (20/11).

Menurut Buhori, ia telah menyepakati untuk kendaraan truk yang bermuatan besar tak boleh melintas di jembatan tersebut dikhawatirkan bahu jembatan akan ambruk.

Ia mengatakan untuk sementara truk bermuatan yang melintas terpaksa melewati kawasan Kecamatan Tanggeung terlebih dahulu.

"Khawatir terjadi ambruk karena sisa 1,5 meter aspal bawahnya sudah berlubang, kalau terkena muatan kendaraan dengan tonase berat pasti ambruk," ujarnya.

Buhori mengatakan pihaknya sudah menghubungi BPBD Kabupaten Cianjur dan melaporkan kejadian tersebut.

Dari keterangan kejadian amblesnya jembatan yang menjadi akses utama masyarakat di dua kecamatan, yakni Kecamatan Kadupandak, dan Kecamatan Cijati terjadi saat wilayah itu diguyur hujan deras sejak pagi hingga malam hari.

Kapolsek Kadupandak, AKP Tio mengatakan, amblesnya jembatan yang menjadi akses utama masyarakat di dua kecamatan menyebabkan aktivitas keseharian masyarakat menjadi terhambat.


Tio mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan kabupaten terkait amblesnya bahu jembatan itu.

"Amblesnya sekitar dua meter, akibat dinding jembatan dihantam derasnya air Sungai Cibuni," kata Tio, Senin (20/11).

Tio meminta dinas terkait untuk segera melakukan perbaikan jembatan itu.

"Ini merupakan akses utama masyarakat, jika tidak segera diperbaiki akan berdampak pada lumpuhnya aktivitas perekonomian masyarakat sekitar," katanya.

Solihin (45), seorang warga setempat, mengaku sangat terganggu dengan amblesnya jembatan itu.

Ia mengatakan jembatan itu menjadi akses utama untuk membawa hasil tani ke kota.

"Berharap segera diperbaiki, kami kesulitan untuk menjual hasil tani kami ke kota karena tak adanya akses jembatan," katanya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cianjur, Ahmad Rivai mengatakan, pihaknya sudah melakukan peninjauan ke lokasi bencana.

"Kami sudah meneruskan laporan kepada pimpinan dan dinas terkait," katanya.(*)


Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved