Kuliner Bandung

Sluurp! Nikmat dan Hangatnya Seruput Semangkok Ronde Jahe Alkateri

Lokasinya bisa melalui gang Aljabri, atau melalui Jalan Asia Afrika sebelah hotel Golden Flower.

Penulis: Fasko dehotman | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Tribun Jabar/Fasko Dehotman
Sajian ronde besar kuah jahe yang merupakan menu andalan Kedai Ronde Jahe Alkateri. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Fasko Dehotman

TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Kota Bandung kerap diguyur hujan akhir-akhir ini.

Nah, di tengah cuaca seperti itu, tampaknya cocok sekali menyeruput sesuatu yang hangat, misalnya Ronde Jahe Alkateri yang cukup melenda di Bandung.

Kenapa legendaris? Ronde Jahe Alkateri ini berdiri sejak 1984 oleh Etnis Tionghoa bernama Ibu Uat.

Perjalanan Ronde Jahe Alkateri melewati banyak rintangan.


Bagi Anda yang ingin mencicipi Ronde Jahe Alkateri ini, bisa sambangi langsung di Jalan Alkateri No 1, Braga, Kota Bandung.

Lokasinya bisa melalui gang Aljabri, atau melalui Jalan Asia Afrika sebelah hotel Golden Flower.

Ronde Jahe Alkateri hanya menempati rumah sederhana yang dijadikan kedai dengan luas bangunan 10 x 1.5 meter.

Pada bagian depan kedainya ada meja yang menyajikan bahan-bahan ronde dan jahe, serta beberapa kursi dan meja untuk pengunjung.

Baca: Buni Yani Akan Menerima Putusan Pengadilan pada Hari Ini

Bagian dalamnya dikhususkan sebagai tempat makan yang dilengkapi pajangan foto-foto keluarga si pemilik kedai.

Meski tempatnya kecil dan tidak semewah kafe dan restoran, racikan ronde jahe di sini sangat juara dan banyak digandrungi warga Bandung dari berbagai kalangan.

Untuk mendapatkan semangkuk kehangatan ronde jahe ini, Anda harus rela mengantri cukup lama.

Pasalnya, hampir setiap malam kedai ini selalu ramai dikunjungi oleh pelanggannya.


Sajian Ronde Alkateri terdiri dari dua macam menu ronde, yakni ronde besar yang berisi kacang dan ronde kecil yang tidak memiliki isian di dalamnya.

Maka hal yang wajar jika menu ronde besar yang paling banyak diminati oleh pelanggan Ronde Jahe Alkateri.

Uniknya lagi, ronde di sini disajikan menyerupai kue moci dengan tampilan warna hijau, merah, dan putih.

Baca: Agen: 5 Klub Inginkan Ezechiel NDouassel, tapi Dia Setia di Persib Bandung

Ketika menyeruput ronde jahe besarnya, sangat terasa kenyal dan gurih dari isian kacang, serta begitu hangat ditenggorokan karena air jahenya.

Agar semakin nikmat saat menyeruputnya, Anda bisa menambahkan pemanis dari gula merah atau gula putih.

Uat (85), pemilik Kedai Ronde Jahe Alkateri, menuturkan kedai ini setiap hari tidak pernah sepi dan selalu ramai dikunjungi pembeli.

Pemilik Kedai Ronde Jahe Alkateri, Uat (85), tengah mempersiapkan ronde jahe untuk pelanggannya.
Pemilik Kedai Ronde Jahe Alkateri, Uat (85), tengah mempersiapkan ronde jahe untuk pelanggannya. (Tribun Jabar/Fasko Dehotman)

"Bisa dibilang usaha rondeng jahe ini adalah usaha saya yang telah berdiri kurang lebih 37 tahun dan hingga saat ini tetap saya yang mengelolanya," ujar Uat kepada Tribun Jabar, Senin (13/11/2017).


Uat juga mengatakan, dalam pemilihan bahan ronde jahe yang digunakan, dirinya menggunakan bahan kualitas terbaik.

"Ronde jahe ini terbuat dari tepung ketan yang dicampur sedikit air, lalu dibentuk menjadi bola, direbus, dan disajikan dengan kuah beraroma jahe," jelas Uat.

Dalam menyajikan rondeng jahe buatannya, Uat yang telah tua hanya dibantu oleh tiga orang pelayan saja.

Bahkan, para pelayan tersebut sangat lincah membawakan seduhan ronde jahe kepada para pembeli yang telah sabar menunggu.

Baca: Fakta-fakta Sepasang Remaja yang Diarak dan Ditelanjangi di Tangerang, Mereka Bukan Pasangan Mesum

"Meski Saya sudah tua, Saya tetap telaten meracik dan menyipkan ronde jahe ini, umur tidak menjadi pantangan bagi saya, selagi masih kuat tetap Saya lakukan," tukas Uat.

Uat menambahkan, selain di Jalan Alkateri, Rondeng Jahe Alkateri juga membuka cabang lain yang dikelola oleh anak-anaknya.

Di antaranya adalah Taman Kopo, Jalan Cibadak, Paskal 23, Jalan Setia Budhi, Paskal Hypersquare, The Kiosk Dago, Batu Nunggal, Riau Junction, Kios Ciwalk, dan Yogya Riau.


Zelda (22), satu di antara pengunjung yang datang, mengatakan, cuaca di Bandung yang sering hujan ditambah dingin suhu di malam harin, paling enaknya makan ronde jahe di sini.

"Saya paling suka ronde besar yang isinya kacang terus ditambah kuah jahe dengan gula merah, mmh... bikin hangat, satu porsi isi tujuh ronde besar, isi kacangnya juga banyak," ujar Zelda.

Harga ronde jahe yang ditawarkan di Kedai Ronde Jahe Alkateri masih terbilang cukup murah, yakni antara Rp 15.000-Rp 20.000 permangkok.

Kedai Ronde Jahe Alkateri dibuka setiap hari pada pukul 17.00 WIB-22.00 WIB. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved