Longsor di Sumedang
Jalan Rancakalong Sumedang Terputus, Pelajar Diangkut Perahu karena Angkot Tak Beroperasi
"Sebetulnya ada jalur kampung kalau mau lewat, tapi angkot tidak mau karena jalur itu kecil," ujar Jeki
Penulis: Seli Andina Miranti | Editor: Kisdiantoro
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Seli Andina
TRIBUNJABAR.CO.ID, SUMEDANG - Akibat banjir yang menggenangi wilayah kampung Cibawang, Desa Sukasirna, Kecamatan Rancakalong, Kabupaten Sumedang, Jalan Sumedang-Subang via Rancakalong terputus.
Ketinggian banjir yang mencapai 1,5 meter membuat kendaraan, baik motor maupun mobil, tidak sanggup lewat.
Bukan itu saja, angkutan kota (angkot) nomor 08 dengan jalur Rancakalong-Tanjungsari pun kini tidak beroperasi akibat jalan terputus.
Hal ini membuat warga kesulitan untuk berpergian karena angkot nomor 08 tersebut satu-satunya kendaraan umum yang beroperasi di wilayah tersebut
"Sebetulnya ada jalur kampung kalau mau lewat, tapi angkot tidak mau karena jalur itu kecil," ujar Jeki, warga Rancakalong, ketika ditemui Tribun Jabar di lokasi, Rabu (8/11/2017).
Gelandang Persib Bandung Ini Akan Gantikan Peran 2 Pemain dan WHU Sebut Shaun Evans Wasit Terburuk https://t.co/oUGSLUcsv3 via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) November 8, 2017
Tidak adanya angkot menyulitkan warga untuk beraktivitas, warga kesulitan berangkat ke pasar ataupun beraktivitas.
Para pelajar bahkan harus diangkut oleh perahu karet milik Taruna Siaga Bencana (Tagana) agar dapat meneruskan perjalanan ke sekolah.
Beberapa warga bahkan mengaku anaknya tidak dapat sekolah karena dari lokasi menuju sekolah seharusnya menggunakan angkot.
"Kalau jalan kan jauh, tapi angkot tidak beroperasi, jadi bingung," ujar Cicih, warga Rancakalong.
Cicih berharap ada angkutan sementara agar aktivitas warga tidak terganggu dan dapat mengangkut para pelaja