Kasihan, Bocah Perempuan Ini Mengalami Kelumpuhan Otak, Sudah Enam Hari Tak Bisa Tidur

Saat Zalfa menangis dan kejang-kejang, lanjut Lisna, biasanya harus diberi pasokan oksigen atau hanya digendong sambil dibelai.

Penulis: Yongky Yulius | Editor: Ichsan
Tribunjabar/Yongky Yulius
Zalfa Lamya Taliya (6), hanya bisa terdiam lemah di pangkuan ibunya Lisna Nurindah Sari (33), karena memiliki penyakit Cerebral Palsy (kelumpuhan otak), Epilepsi, Trombositopenia, dan Ensefalitis, sekaligus. Selasa (31/10/2017), di rumahnya, di kawasan Asrama Polisi Sukamiskin, Bandung. 

Keadaannya, saat diterapi itu, lanjut Lisna, sudah mulai membaik. Zalfa bisa duduk dan bisa berjalan.

Namun, selesai dari Solo dan dibawa lagi ke Bandung karena keterbatasan biaya, kondisinya kembali memburuk.

"Tapi beres terapi di sana malah memburuk lagi. Terus dibawa ke rumah sakit di Margahayu. Akhirnya, tahun 2015 dirawat di RS Al Islam pakai BPJS. Sekarang, kembali lagi di Hermina buat fisioterapi dan terapi wicara ringan agar bisa ngunyah makanan seminggu tiga kali. Kontrolnya ke RSHS," ujar Lisna.


Lisna, mengaku, pada tubuh Zalfa sempat muncul ruam merah karena trombosit dan leukositnya rendah secara bersamaan karena pengaruh obat generik.

"Sama dokter sempat dikasih obat generik dari obat yang biasa dikonsumsi Zalfa, tapi ada efek sampingnya. Sekarang, obatnya sudah diganti lagi. Tapi, Zalfa malah belum tidur selama enam hari," ujarnya.

Di sekitar Mata Zalfa pun terlihat menghitam, karena ia belum tidur selama enam hari lamanya.

Karena penyakit yang dimilikinya, Zalfa pun belum bisa bersekolah seperti anak lainnya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved