Kasihan, Bocah Perempuan Ini Mengalami Kelumpuhan Otak, Sudah Enam Hari Tak Bisa Tidur
Saat Zalfa menangis dan kejang-kejang, lanjut Lisna, biasanya harus diberi pasokan oksigen atau hanya digendong sambil dibelai.
Penulis: Yongky Yulius | Editor: Ichsan
Keadaannya, saat diterapi itu, lanjut Lisna, sudah mulai membaik. Zalfa bisa duduk dan bisa berjalan.
Namun, selesai dari Solo dan dibawa lagi ke Bandung karena keterbatasan biaya, kondisinya kembali memburuk.
"Tapi beres terapi di sana malah memburuk lagi. Terus dibawa ke rumah sakit di Margahayu. Akhirnya, tahun 2015 dirawat di RS Al Islam pakai BPJS. Sekarang, kembali lagi di Hermina buat fisioterapi dan terapi wicara ringan agar bisa ngunyah makanan seminggu tiga kali. Kontrolnya ke RSHS," ujar Lisna.
Segera Registrasi Ulang Kartu SIM Anda, Ini Panduan Lengkapnya https://t.co/DNzR4WXQQc via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) October 31, 2017
Lisna, mengaku, pada tubuh Zalfa sempat muncul ruam merah karena trombosit dan leukositnya rendah secara bersamaan karena pengaruh obat generik.
"Sama dokter sempat dikasih obat generik dari obat yang biasa dikonsumsi Zalfa, tapi ada efek sampingnya. Sekarang, obatnya sudah diganti lagi. Tapi, Zalfa malah belum tidur selama enam hari," ujarnya.
Di sekitar Mata Zalfa pun terlihat menghitam, karena ia belum tidur selama enam hari lamanya.
Karena penyakit yang dimilikinya, Zalfa pun belum bisa bersekolah seperti anak lainnya.