Ibu Super Kejam! Sudah Menangis Kesakitan, Bayi itu Tetap Didudukinya Hingga Akhirnya Meninggal

Aksi keji Cucu (27) yang menghilangkan nyawa anak keduanya, Muhammad Ismail disebut kepolisian sudah . . .

Penulis: Firman Wijaksana | Editor: Dedy Herdiana
Kolase Foto Tribun Jabar
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Wijaksana

TRIBUNJABAR.CO.ID, GARUT - Aksi keji Cucu (27) yang menghilangkan nyawa anak keduanya, Muhammad Ismail disebut kepolisian sudah direncanakan sehari sebelumnya.

Cucu pun tak menunjukkan ekspresi sedih setelah membunuh bayi berusia tiga bulan itu.

Kapolres Garut, AKBP Novri Turangga, mengatakan dari keterangan pelaku, Ismail merupakan anak yang baik dan tidak rewel.

Kapolres Garut, AKBP Novri Turangga menunjukkan barang bukti baju dan alas bayi yang digunakan Cucu untuk menghilangkan nyawa anak kandungnya, Ismail, saat gelar perkara di Mapolres Garut, Selasa (24/10/2017).
Kapolres Garut, AKBP Novri Turangga menunjukkan barang bukti baju dan alas bayi yang digunakan Cucu untuk menghilangkan nyawa anak kandungnya, Ismail, saat gelar perkara di Mapolres Garut, Selasa (24/10/2017). (TRIBUN JABAR/FIRMAN WIJAKSANA)

Hal itu disampaikan langsung pelaku kepada penyidik saat menjalani pemeriksaan.

Baca: Susul Laudya Cynthia Bella, Afie Kalla Siap Nikahi Sang Kekasih. Begini Konsep Undangannya

"Kami masih menyelidiki latar belakangnya. Kenapa sampai tega ibu ini menghilangkan nyawa anakmya sendiri," ujar Novri saat memberikan keterangan kepada wartawan di Mapolres Garut, Selasa (24/10/2017).

Menurut Novri, Ismail tewas setelah ditengkurapkan oleh pelaku lalu disimpan bantal di atas badannya.

Pelaku kemudian menduduki Ismail selama satu jam.

Walau Ismail menangis, diakui Novri pelaku terus melanjutkan aksinya.

"Yang sedikit aneh itu anaknya sudah merintih tapi masih tetap diduduki oleh pelaku sampai korban meninggal," ucapnya.

Pelaku lalu membersihkan darah yang keluar dari hidung anaknya tersebut.

Setelah itu, tubuh Ismail dikembalikan dalam posisi tertidur dan ditutupi selimut agar seolah-olah tertidur.

Baca: Mengejutkan, Perselingkuhan Penyebab Terbanyak Perceraian ASN di Kota Bandung

"Hari ini akan kami periksa kejiwaannya. Bisa jadi motif ekonomi jika lihat kondisi keluarganya. Tapi belum bisa dipastikan," katanya.

Novri menambahkan, pelaku menyerahkan diri ke Polsek Karangpawitan usai membunuh Ismail.

Suaminya pun baru menyadari jika anaknya meninggal setelah petugas datang ke rumahnya.

Sebelumnya, Muhammad Ismail bayi berumur tiga bulan harus meregang nyawa di tangan ibu kandungnya, Cucu (27).

Ismail diketahui tewas setelah ibunya menyerahkan diri ke Mapolsek Karangpawitan.

Warga Kampung Patrol RT 3/3, Desa Sindangpalay, Kecamatan Karangpawitan itu menyerahkan diri ke Mapolsek sekitar pukul 15.00.

Petugas yang menerima laporan lalu menyambangi rumah pelaku.

Ketua RT 3, Ade Suryana, mengatakan ia baru mengetahui kejadian tersebut sekitar pukul 16.00 setelah Kapolsek Karangpawitan datang ke rumah pelaku.

Saat itu, Ade belum mengetahui jika Ismail telah meninggal dunia.

Sang Ayah Tak Nyadar Anaknya Sudah Tiada

Cucu (27) dan suaminya, Enjang (46) baru saja menempati rumah mereka di Kampung Patrol, RT 3/3, Desa Sindangpalay, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut,  lima hari lalu.

Namun duka sudah menyelimuti keluarga tersebut karena anak bungsu mereka, Muhammad Ismail yang baru berumur tiga bulan meninggal.

Ismail diduga tewas setelah dibunuh ibu kandungnya.

Baca: Deddy Mizwar Kembali Merapat ke Gerindra Jabar, Kali Ini Bawa Kurma dan Air Zam Zam

Ketua RT 3, Ade Suryana, menyebutkan Enjang yang baru pulang bekerja sebagai buruh bangunan belum mengetahui jika anak laki-lakinya itu tewas.

Enjang bahkan membawa kue yang akan diberikan kepada anaknya.

"Suaminya juga lagi beres-beres rumah karena memang baru pindahan. Pak Enjang juga bingung karena istrinya tidak di rumah. Padahal anaknya ada di kamar," ujar Ade, Senin (23/10/2017).

Rumah Enjang berada di ujung gang yang dikelilingi kebun.

Rumah tersebut baru selesai dibangun dan ditempati Enjang beserta keluarganya.

Sebelumnya Enjang mengontrak rumah di sebrang jalan rumahnya saat ini.

Tak ada kecurigaan dari warga terhadap perilaku Ucu. Sehari-hari Ucu juga sering bersosialisasi dengan warga.

"Anaknya juga aktif. Suka dibawa main sama ibunya. Jadi saya kaget setelah dapat kabar dari polisi," katanya.

Kapolsek Karangpawitan, Kompol Oon Suhendar membenarkan adanya kasus pembunuhan yang dilakukan ibu kandung terhadap anaknya tersebut.

Kasus itu telah dilimpahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Garut.

"Betul memang ada. Kami menerima laporan sekitar pukul 16.00. Ibunya masih diperiksa PPA," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved