3 Alumni ITB Sukses Bangun Sistem ''Penjinak'' Petir yang Sambar Tower PLN
Sistem perlindungan tower transmisi ini, imbuhnya, terdiri dari empat alat atau komponen
Penulis: Yongky Yulius | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Biasanya, ucap Fattah, selama ini tower transmisi yang belum memiliki sistem perlindungan yang baik akan mengalami gangguan karena listrik dari sambaran petir tidak diisolasi.
Baca: Heboh Penyanyi Sam Smith Bermesraan dengan Aktor Muda Ini. Pegangan Tangan Hingga Ciuman
"Listrik dari sambaran petir tidak diisolasi. Bahkan dialirkan ke tanah yang berdekatan dengan lokasi tower-nya. Jadinya listrik dari petir masih ada di sekitaran tower itu," ujar Fattah.
Hingga saat ini, kata Fattah, inovasi yang diciptakan oleh timnya telah diaplikasikan pada beberapa tower transmisi milik PLN Kupang.
Timnya pun masih berusaha untuk memasarkan pada beberapa PLN di tiap daerah secara langsung.
"Keunggulan sistem kamia dalah harganya jauh lebih murah dari kompetitor. Kalau kompetitor harganya bisa di atas Rp 200 juta. Kalau (harga produk) kami ada di kisaran Rp 80-100 juta karena semua komponen buatan dalam negeri," ujar Fattah.
Suaminya Sempat Digosipkan Poligami, Ternyata Artis Cantik Ini Sedang Hamil Anak Ketiga https://t.co/8ZeFYDZw94 via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) October 4, 2017
Inovasi ini pun, sambung Fattah, sudah dikembangkan sejak akhir tahun 2015.
"Sekarang kami sedang proses mendaftarkan hak paten atas nama ITB. Karena kami (Tesla Daya Elektrika) juga masih terdaftar sebagai tenant (penyewa) di LPIK ITB. Pendaftarannya sudah sejak awal 2016," ujarnya.
Produk inovasi yang mendapatkan pendanaan dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) dan ITB ini juga telah meraih juara pertama dalam kompetisi Swiss Innovation Challenge 2017 di Sheraton Bandung Hotel & Towers, Jumat (22/09/2017).
Bahkan, akhir bulan Oktober ini, Fattah akan berangkat ke Swiss untuk memaparkan produk inovasinya ini di University of Applied Sciences and Arts Northwestern Switzerland. (*)