Agar Dana Desa Tak Jadi Musibah, Mendes PDTT Ajak Pesantran Ikut Bangun Desa
"Keberadaan lembaga pendidikan Islam seperti pesantren di tengah-tengah masyarakat sangatlah penting, khususnya di perdesaan," ujar Eko Putra Sandjojo
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Laporan Wartawan Tribun Jabar, M Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG- Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) RI, Eko Putro Sandjojo, mengajak pondok pesanteren bisa berperan aktif dalam membangun desa.
Pondok pesantren dinilai mempunyai peran penting dalam sejarah perjuangan dan pembangunan bangsa.
"Keberadaan lembaga pendidikan Islam seperti pesantren di tengah-tengah masyarakat sangatlah penting, khususnya di perdesaan," ujar Eko Putra Sandjojo dalam temu stakeholder pesantren di Bank Indonesia (BI) di hotel Intercontinental Bandung, Selasa (26/9/2017).
Lembaga pendidikan Islam, imbuhnya, selain menjalankan misi mencerdaskan masyarakat berdasarkan ajaran Islam serta membangun sikap dan perilaku akhlakul karimah dalam kehidupan sehari-hari, juga dapat berperan strategis menjadi lokomotif perubahan masyarakat desa menuju arah dan kondisi yang lebih bermartabat, maju, dan sejahtera.
Manis Banget! Inilah Potret Kecantikan Presenter Debby Permata Pakai Jersey Persib Bandung https://t.co/2zpobggH6Y via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) September 26, 2017
Kegiatan dengan tema "Mewujudkan Pesantren Salah Satu Pengerak Pemberdayaan Ekonomi yang Lebih Inklusif" ini dihadiri Menteri Pertanian, Menteri Perindustrian, Menko Maritim, dan Gubernur Bank Indonesia, bersama pimpinan pondok pesantren se-Jawa Barat.
Di era Pemerintahan Jokowi-JK sekarang ini, lanjut Eko Putro Sandjojo, lembaga pendidikan Islam khususnya pesantren harus mampu berperan nyata dalam mengawal dan menyukseskan pelaksanaan pembangunan desa yang mengemban amanat UU Nomor 6 Tahun 2014 mengenai pembangunan desa.
Baca: Selain Kembar Siam Asal Garut, RSHS Bandung Juga Tangani Bayi Kembar Siam Asal Cipanjalu
"Sekaligus mewujudkan Nawacita ketiga yakni membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Menteri Desa yang di dampingi staf Khusus Menteri Desa PDT dan Transmigrasi Syaiful Huda, juga menjelaskan tujuan dari pembangunan desa yakni untuk mewujudkan desa mandiri yang maju ekonomi secara ekonomi, memiliki pelayanan dasar yang baik, masyarakatnya berdaya, dan sejahtera secara berkelanjutan.
Rita Widyasari - 5 Fakta Bupati Cantik Kutai Kartanegara yang Resmi jadi Tersangka https://t.co/Q9F7yKctZA via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) September 26, 2017
Menurutnya, kewenangan desa yang sangat besar sekarang ini dalam pelaksanaan pembangunan desa termasuk mengelola langsung dana desa harus menjadi berkah yang mampu mewujudkan tujuan pembangunan desa.
"Jangan sampai dana desa, justru menjadi musibah yang penuh dengan penyimpangan dan memicu konflik sosial di tengah masyarakat. Di sinilah peran lembaga pendidikan Islam seperti Pesantren sangat dibutuhkan, khususnya dalam ikut mengawasi dan mengawal penggunaan dana desa secara amanah, transparan, akuntabel," katanya.
Lembaga pendidikan islam, menurut Eko, mempunyai tanggung jawab moral dan sosial yang sangat besar, mengingat keberadaan lembaga pendidikan Islam merupakan bagian integral dari desa itu sendiri.