Peristiwa G30S PKI
Benarkah Mata Jenderal A Yani Dicungkil dan Kemaluannya Disilet? Yang Pasti Ada 10 Luka Tembak Masuk
Pada jenazah P. Tendean, terdapat penganiayaan berat yang menyebabkan luka menganga pada puncak kepala dan dahi.
TRIBUNJABAR.CO.ID - Puluhan tahun fakta di balik peristiwa 1965 terkunci rapat.
Ia hanya mengalir dari ruang kelas kedokteran satu ke kelas kedokteran yang lain.
Intisari September 2009 dalam judul “Saksi Bisu dari Ruang Forensik” mencoba mengurai itu; mengungkap faktra-fakta yang tersembunyi di balik bangsal-bangsal forensik.
Oktober 1965 bisa disebut sebagai masa kelam bagi dunia pers Indonesia, juga buat seluruh masyarakat Indonesia.
Media-media cetak kala itu, yang dipelopori media milik pemerintah militer ramai-ramai memuat kekejaman perisitwa penculikan enam jenderal yang kelak disebut sebagai Pahlawan Revolusi.
Tak Terekspos, Inilah Potret Kecantikan Sassi Kirana Asmara. Putri Anjasmara yang Beranjak Dewasa https://t.co/ngeeBoFdgR via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) September 22, 2017
Harian Angkatan Bersendjata dan Berita Yudha menulis dengan sedikit hiperbolik.
Misalnya, Ahmad Yani dicungkil matanya, juga yang lebih sadis lagi, kemaluan para korban tersebut diiris-iris menggunakan silet, lalu dipermainkan oleh para pelaku yang kebanyakan perempuan.
Berita yang ditulis oleh dua corong militer tersebut berefek domino, koran-koran lain di luar dua koran itu, terutama yang memiliki sentimen besar terhadap komunisme Indonesia, turut mengutip berita-berita tersebut.
Lantas menyebar ke masyarakat luas.
Imbasnya bisa dipastikan, kemarahan rakyat meluap dan membutuhkan pelampiasan-pelampiasan.
Lalu muncul arus pembantaian terhadap massa partai komunis atau yang diduga komunis yang tak kalah ganasnya.
Putra Jenderal Ahmad Yani: Saya Saksikan Langsung Bapak Ditembak, Diseret https://t.co/sM1tnlDwWA via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) September 22, 2017
Kabarnya, angka kematian akibat kemarahan ini mencapai angka 1,5 juta jiwa.
Lalu benarkah “pencukilan” itu benar adanya?