Ini yang Bikin Alissa Wahid Dapat banyak Dukungan saat 'Serangan' Datang Menerjang
Ada asap tentu ada api. Lantas apakah pemicu sebagian warganet menyerang Alissa Wahid dengan cara mem-bully?
Penulis: Indan Kurnia Efendi | Editor: Indan Kurnia Efendi
TRIBUNJABAR.CO.ID - Nama Alissa Wahid belakangan ini jadi pembicaraan hangat.
Putri mantan Presiden keempat Indonesia itu jadi 'sasaran' bully para warganet di jagat Twitter.
Puncaknya pada 5 September 2017 lalu, Alissa Wahid mengunggah sebuah tangkapan layar meme yang bilang dirinya 'anak si buta'.
Meme tersebut diunggah sebuah akun Instagram bernama @sorotanpublik.
Baca: Polisi Temukan Peluru Terkait Tewasnya Pegawai BNN Cantik Indria Kameswari
Tidak ada reaksi berlebih dari Alissa Wahid saat membagikan meme tersebut dalam akun Twitter @alissawahid.
"Dikirimi screencap instagram ini. Katanya: Anak si Buta.
YES I AM AND PROUD OF IT! (emoji)," tulis Alissa.

Baca: Tak Disangka, Polwan Cantik Ini Ternyata Atlet Judo Potensial Jawa Barat
Ada asap tentu ada api.
Lantas apakah pemicu sebagian warganet menyerang Alissa Wahid dengan cara mem-bully?
Jika menelusuri cuitan Alissa beberapa hari sebelum diunggahnya meme tersebut, putri Gus Dur itu sempat membahas mengenai Rohingya.
"Kata KH Ahmad Siddiq, ukhuwah yang harus dipelihara muslim itu ada 3: sesama muslim, sesama warga Indonesia, sesama manusia," cuit Alissa, Minggu (3/9/2017).
Ia kemudian mulai membahas Rohingya di cuitan selanjutnya.
"Soal Rohingya, ada ukhuwah Islamiyah & basyariyah (kemanusiaan). Jadi ya pakailah 2 solidaritas itu secara penuh."
Alissa kemudian membahas soal perasaan kaum Buddha Indonesia bak orang muslim yang tidak mau disamakan dengan ISIS.
Baca: Anak Indria Kameswari yang Lari ke Luar Rumah Usai Penembakan, Ternyata Dibawa ke Ciamis
"Kaum Buddha Indonesia saat ini perasaannya sama seperti kita muslim tidak mau disamakan dg ISIS. Ndak perlu mrk dikaitkan dg Rohingya."
Baru sampai di cuitan tersebut, sudah banyak pro kontra dari warganet.
Alissa masih melanjutkan 'kultwitnya' yang masih seputar Rohingya.
"Di Myanmar, ada banyak orang Muslim. Ada kaum Rohingya, ada yang bukan. Ada yg tinggal di Rakhine, ada yg bukan. Tolong bedakan ya tuips."
Bisa jadi Alissa mulai merasa banyak yang 'menyerangnya' karena beberapa twit yang dibuat.
Hal tersebut terlihat dari tulisan Alissa yang berbunyi, "Sepertinya baru turun komando ya? Bisa bareng begitu berhamburan di halaman kandang burung saya."
Di sela-sela menulis cuitan, Alissa juga membalas beberapa respon warganet terhadap twit yang dibuat sebelumnya yang berisi, "Kita boleh menolak Ma Ba Tha, kelp ekstrimis Buddhis di Myanmar. Tapi Buddhis2 lain tidak seperti mereka. Spt sebagian besar kita bukan FPI."
Baca: Tega! Pria Ini Potong Kaki Istrinya di Hadapan Sang Buah Hati, Terungkap Alasannya Karena Hal Ini
Seorang warganet kemudian menanyakan mengapa harus membawa nama FPI, "Lha ini knp FPI ya mbk?? *butuh pencerahan #srius nanya :D."
Alissa Wahid kemudian menjawab, "Nggak ada. Saya bilang tidak semua orang Buddha ikut Ma Ba Tha. Seperti tidak semua orang Islam ikut FPI. Atau NU. Sama saja."
Yang Bikin Alissa Wahid Dapat Dukungan

Baca: Alissa Wahid Di-bully Netizen Sampai Disebut Anak Si Buta, Gus Mus Ngamuk
Dari sekian banyak bully hyang diterima Alissa, dirinya mengaku tidak sedih.
Putri Gus Dur itu justru ingin menangis saat melihat doa dan dukungan dari berbagai pihak.
"Saya ndak menangis blas melihat maki2an orang. Saya justru mbrebesmili membaca doa & dukungan teman2 utk GusDur & keluarga. Maturnuwun," tulis Alissa Wahid, Selasa (5/9/2017).
Kesabaran yang ditunjukkan Alissa Wahid dalam menghadapi berbagai cacian diyakini jadi alasan orang-orang untuk mendukungnya.
Ditambah lagi melihat ayah Alissa merupakan tokoh agama yang amat terkenal se-antero negeri.
KH Mustofa Bisri atau yang akrab disapa Gus Mus pun tidak tinggal diam melihat putri Gus Dur itu di-bully.
Selain Gus Mus, Ketua GP Anshor, Yaqut Cholil Qoumas juga menyampaikan dukungan kepada Alissa Wahid.
Itu terlihat dari sebuah cuitan yang ditulis Yaqut, Rabu (6/9/2017).
"Tegak mbak! Kami seluruh kader Ansor dan Banser ada di sisi jenengan!,"