Krisis Kemanusiaan Rohingya

Ini 7 Masalah Rohingya yang Banyak Ditanyakan Orang, Berikut Penjelasannya

Kami menerima lebih dari 200 pertanyaan dari pembaca tentang apa yang kini tengah terjadi di Myanmar.

Editor: Dedy Herdiana
STR/AFP/Getty Images /Tribunnews.com
Pengungsi Rohingya meminta makanan di kamp pengungsian Ukhiya dekat perbatasan Bangladesh-Myanmar. Dalam sepekan konflik kekerasan, PBB memperkirakan sudah ada 87.000 pengungsi Rohingya yang masuk ke Bangladesh 

ASEAN sejauh ini belum mengeluarkan pernyataan apa pun terkait krisis kemanusiaan di Myanmar.

5. Bagaimana sikap Aung San Suu Kyi sebagai pemenang Nobel Perdamaian atas keberadaan etnis Rohingya di Myanmar?

Aung San Suu Kyi, sebagai pemimpin de facto Myanmar, telah banyak dikecam karena tidak mengeluarkan pernyataan atau mengakui krisis yang terjadi di Rakhine terhadap etnis minoritas Rohingya.

Pelapor khusus PBB soal hak asasi manusia untuk Myanmar Yanghee Lee mengatakan bahwa Suu Kyi berada dalam posisi yang sulit namun tetap mengkritiknya karena tidak mengecam kekerasan.

"Dia terperangkap antara batu dan tempat yang keras, namun saya kira saatnya baginya untuk ke luar dari sana sekarang," kata Yanghee Lee.

Tokoh lain yang mengecam Suu Kyi adalah peraih Nobel Perdamaian lain, Malala Yousafzai, yang mengatakan bahwa dia dan dunia menunggu pernyataan dari Suu Kyi.

6. Konflik antara pemerintah Myanmar dengan Rohingnya , apakah benar benar karena murni faktor agama atau karena faktor lainnya ?

Ada sisi agama dalam konflik ini, namun juga ada ketegangan antaretnis dan ekonomi.

Komunitas Rakhine merasa terdiskriminasi secara budaya, dieksploitasi secara ekonomi dan terpinggirkan oleh pemerintah pusat yang didominasi oleh etnis Burma.

Dalam situasi ini, etnis Rohingya, oleh orang Rakhine dianggap sebagai pesaing dalam perebutan sumber daya, sehingga menimbulkan ketegangan di negara bagian itu yang kemudian memicu konflik dari dua kelompok etnis tersebut.

Myanmar juga memiliki sejarah panjang ketidakpercayaan antaretnis yang dibiarkan ada, dan kadang dieksploitasi, oleh militer.

Meski sering disebut tidak ada hubungan langsung antara berbagai ketegangan kelompok masyarakat, namun rasa tidak percaya anter-etnis tersebut kini terbuka setelah ada kebebasan.

Pengamat mengatakan bahwa pemerintah tidak cukup melakukan upaya mengatasi kekerasan dan karenanya memunculkan risiko konflik lanjutan.

Bagaimana cara memberi bantuan ke pengungsi Rohingya ?

Ada banyak cara yang bisa dilakukan, dari mulai mengirimkan makanan dan obat-obatan lewat Aliansi Kemanusiaan Indonesia untuk Myanmar (AKIM) yang diresmikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Kamis (31/08) lalu, meski akses bantuan belum terbuka.

Aksi demonstrasi pun termasuk bentuk memberikan bantuan, meski tak semua orang menganggap ini efektif.

Selain itu, sudah ada sekitar 12.000 pengungsi Rohingya di Indonesia yang membutuhkan bantuan Anda.

Atau malah menjadi relawan anti-hoax untuk tidak menyebarkan berbagai foto menyesatkan di media sosial. (BBC /Tribunnews.com)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved