Sedih! Wanita ini Selalu Bersembunyi di Balik Make Up, saat Dihapus, Ternyata Begini Wajah Aslinya
Mariah Perkins baru berusia 11 tahun saat dirinya melihat ada titik putih kecil di jarinya. Di sanalah bencana bermula.
Penulis: Indan Kurnia Efendi | Editor: Indan Kurnia Efendi
Sebagian besar wajah dan tangan Mariah sekarang berwarna putih.
Saat melihat potretnya sendiri, Mariah menyadari bagaimana vitiligo telah benar-benar menyebar.
Ia mempunyai solusi cerdas, yaitu menutupi penyakitnya itu dengan make up.
"Saya akan menghabiskan sekitar 45 menit untuk menerapkan make-up saya, memastikan setiap bagian wajah saya tertutup dan mencoba membuatnya terlihat sealami mungkin," kata Mariah.
Mariah tidak membiarkan orang-orang tahu terhadap penyakitnya selain keluarganya sendiri.
Dalam satu kondisi Mariah menginap di rumah temannya, dirinya pasti memakai make up sembari tidur dan bangun lebih awal.
Orang-orang Berhenti Menatap

Saat Mariah berusia 13 tahun, ia adalah satu-satunya orang di kelas yang memakai make up.
Ia merasa tidak enak melihat penampilannya berbeda.
Tapi di sisi lain ia tak ingin memperlihatkan kelainan yang dimilikinya kepada orang lain.
Vitiligo yang dideritanya membuat Mariah merasa tidak percaya diri saat berhadapan dengan laki-laki.
"Saya sangat sadar akan kondisi ini ketika berada di sekitar anak laki-laki," kata Mariah.
"Saya tidak bisa memeluk orang, tidak ada yang bisa menyentuh wajah ini. Saya selalu takut mengacaukan make up dan akan selalu melihat cermin," tambahnya.

Mariah kemudian melanjutkan studi di Baltimore mengambil program Sosiologi & Peradilan Pidana.
Keluarganya sempat khawatir tentang bagaimana Mariah bisa mengatasi lingkungan yang berbeda, ia harus menjelaskan kepada sekelompok orang baru tentang kulitnya.