Ini Tanggal Bersejarah Bagi Pemilik First Travel, Setelah Itu Usaha Mereka Langsung Melejit
Sampai di suatu saat, Andika mendapat kesempatan ikut pameran travel gratis dan memutuskan menawarkan paket umrah.
Kalimat bertahan hidup itu ia sangat tegaskan. Sebab, menjadi pengusaha bukan secara sengaja dilakoninya.
Tuntutan hidup dan tanggung jawab kepada keluarga, membuatnya harus mencari segala macam peluang untuk meraup fulus.
Baru Lahir, Ekspresi Anak Musisi Terkenal Ini Bikin Kaget Netter: Seperti Lagi Mainkan Melody https://t.co/5kkwhcuSGq via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) August 15, 2017
Awalnya pria kelahiran Bogor, 29 Desember 1985 ini mengawali kerja selepas lulus SMA, sebagai pramuniaga di sebuah gerai minimarket di tahun 2004.
Profesi ini dilakoninya selama sambil meneruskan pendidikannya di STIE TAMA Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Setahun kemudian, ia memutuskan untuk menikah muda dengan wanita pujaannya yang kini menjadi istrinya yaitu Anniesa Desvitasari Hasibuan.
Untuk membiayai keluarga barunya, Andika pindah bekerja dengan status magang di kantor Pusat Bank Bukopin.

"Saat itu dengan status magang, saya bekerja serabutan dari mulai urusan administrasi sampai beberes kantor pakai masker. Bayarannya Rp 50.000 sehari, lumayanlah buat berdua sampai anak lahir di tahun 2006," ujarnya.
Tiga tahun menjalani kesederhanaan dengan istri yang juga masih menjalani kuliah di Universitas Indonesia, di 2008 peristiwa yang mengubah seluruh hidupnya terjadi.
Ayah mertuanya, seorang pengusaha batubara yang menjadi tulang punggung keluarga istri meninggal dunia.
Sang ayah meninggalkan ibu mertua dan 3 adik istrinya yang masih kecil-kecil. Keluarga pun goyah karena tak ada lagi penopang keluarga, usaha sang ayah mertua pun tak ada yang bisa diteruskan.
Andika dan keluarga kecilnya sendiri masih menumpang di rumah sang mertua.
Ditutupi Potongan Kayu dan Sajadah, Ternyata Isi Lubang Besar di Dalam Masjid Ini Bikin Merinding https://t.co/8DrYBOhocX via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) August 16, 2017
"Kalau hanya kerja untuk menafkahi saya dan anak sih, cukuplah. Tapi kan masih ada ibu dan adik yang kecil-kecil," ujarnya.
Apalagi sebagai anak tertua, ia dan istri diberi amanat untuk menjaga adik-adik.
Hanya mengandalkan gaji Rp 50.000 sehari untuk menghidupi 7 kepala dengan sejumlah kebutuhannya, tentulah jauh dari kata cukup.