Pembunuh Ini Benar-benar Sadis, Dia Memakan Otak Narapidana Pelecehan Anak Mirip Film Hannibal
Sampai sekarang, dia telah menghabiskan 39 tahun di penjara, memecahkan rekor narapidana dengan masa tahanan terpanjang.
TRIBUNJABAR.CO.ID, LONDON - Tindakan kejahatan di setiap negara seakan tak pernah berhenti.
Seorang pria bernama Robert Maudsley adalah pembunuh berantai asal Inggris berusia 64 tahun.
Sampai sekarang, dia telah menghabiskan 39 tahun di penjara, memecahkan rekor narapidana dengan masa tahanan terpanjang.
Sejak kecil, Robert tinggal di sebuah panti asuhan dan kemudian dijemput oleh ayahnya.
Tapi yang ia dapat bukan kasih sayang orang tua, malah penganiayaan.
Dia sering dipukuli tanpa alasan, dikunci di dalam ruangan, pernah sekali ia dikurung selama 6 bulan, sungguh tragis.
Anak kecil yang tidak pernah merasakan kehangatan dari kecil akan tumbuh besar menjadi orang tidak mengenal cinta.
Hidupnya menjadi rusak dan tidak bisa terlepas dari kekerasan dan narkoba.
Pada usia 20, demi membeli narkoba, Robert menjual dirinya.
Ketika kliennya menunjukkan foto ia menganiaya seorang anak kecil, iblis di hatinya pun terbangun.
Haru, Mantan Suami Mulan Jameela Ucapkan Doa Untuk Anaknya yang Kerap Dihujat Netizen https://t.co/sBb0RJ0Hpv via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) August 11, 2017
Ia mencekik mati kliennya. Robert pun dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
Namun dia tidak menyesal, juga mengatakan:
"Ketika saya membunuh orang, saya teringat akan ayah ibu saya, kalau saja saya membunuh mereka pada tahun 1970, mungkin orang-orang ini tidak akan mati."
saraf (istimewa)
Karena dianiaya sejak kecil, kondisi mental Robert tidak stabil.
Ia pun dikirim ke rumah sakit jiwa.
Pada tahun 1977, dia membunuh seorang pria lain di rumah sakit, pria tersebut juga seorang terduga pelecehan terhadap anak.
Baca: Bobotoh Sebut Kasus Milomir Sesljia di Persiba Balikpapan Mirip Pemain Persib Bandung, Siapa Dia?
Tidak hanya itu, ia juga menyiksanya selama 9 jam sebelum menghabisi nyawanya.
Ketika penjaga menemukan mereka, kepala pria tersebut telah dimasukkan sebuah "sendok", dan beberapa bagian otaknya sudah hilang.
saraf (istimewa)
Kali ini, Robert dikirim kembali ke penjara, tapi kekejamannya tidak berhenti sampai di situ.
Dia membuat pisau dari sendok dan membunuh kedua teman sekamarnya.
Siapa pun tidak tahu alasan ia membunuh sesama penghuni selnya, dan sejak saat itu dia menjadi "tahanan paling berbahaya di Inggris".
Dari tahun 1979 dan seterusnya, dia "dipenjara sendirian", penjara tersebut juga khusus diciptakan untuknya. Selnya terbuat dari kaca dan dijaga ketat oleh 6 orang petugas.
saraf (istimewa)
Sejak itu, Robert tidak pernah berhubungan dengan siapapun.
Dia tidak memotong rambutnya selama 12 tahun berturut-turut, duduk di sudut penjara setiap harinya dan berbicara pada diri sendiri.
Satu hal yang sama ekstremnya dengan kekejaman Robert adalah bakat artistiknya.
Robert yang hidupanya telah kehilangan harapan pun bilang, "Saya hanya menanti kapan saya jadi gila atau bunuh diri.
Saya pikir itu juga yang diinginkan pihak berwenang, dengan begitu mereka tidak perlu lagi mengurusi orang yang bermasalah seperti saya."
saraf (istimewa)
Masa kanak-kanak sangat berdampak besar pada karakter dan kejiwaan seseorang.
Jika saja orang tua Robert tidak pernah menganiayanya, dia mungkin tidak akan menjadi seperti ini.
Sungguh tragis! (sripo/ira)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/robert-maudsley_20170811_184512.jpg)