Bobotoh Meninggal

Ahmad Heryawan Prihatin Masih Ada Kekerasan yang Menyebabkan Kematian di Sepakbola

Beberapa hari lalu, duka menyelimuti dunia sepakbola Indonesia, khususnya Bandung, setelah insiden tewasnya seorang bobotoh bernama Ricko Andrean.

Penulis: Theofilus Richard | Editor: Jannisha Rosmana Dewi
Tribun Jabar/Theofilus Richard
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan melayani pertanyaan wartawan di Gedung Sabuga, Bandung, Rabu (26/7/2017). 

Laporan wartawan Tribun Jabar, Theofilus Richard

TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Beberapa hari lalu, duka menyelimuti dunia sepakbola Indonesia, khususnya Bandung, setelah insiden tewasnya seorang bobotoh bernama Ricko Andrean yang dikeroyok usai laga Persib Bandung vs Persija Jakarta, Sabtu (22/7/2017) lalu.

Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan menyesalkan hal ini dan ikut berduka atas tewasnya Ricko Andrean.

"Kita bela sungkawa mudah-mudahan khusnul khatimah, keluarganya diberi kesabaran," kata pria yang akrab disapa Aher kepada Tribun Jabar di Politeknik Negeri Bandung, Sabtu (29/7/2017).

Ia berharap kejadian yang menimpa Ricko Andrean adalah yang terakhir.

"Kita berharap tidak terjadi lagi peristiwa seperti itu, apalagi peristiwanya salah paham, ternyata menimbulkan kekerasan yang sangat hebat, mengakibatkan kematian seseorang, ini patut dievaluasi, disesali," ujar Aher.

Sebelumnya, Ricko Andrean dipukuli karena ia diduga sebagai anggota supporter The Jak.

Meski ia telah memberi penjelasan dan sempat menunjukan KTP, oknum bobotoh mengabaikannya dan melakukan pengeroyokan pada Ricko Andrean.

Ricko menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Santo Yusuf, Bandung, Kamis (27/7/2017).

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved