Bobotoh Meninggal
Ahmad Heryawan Prihatin Masih Ada Kekerasan yang Menyebabkan Kematian di Sepakbola
Beberapa hari lalu, duka menyelimuti dunia sepakbola Indonesia, khususnya Bandung, setelah insiden tewasnya seorang bobotoh bernama Ricko Andrean.
Penulis: Theofilus Richard | Editor: Jannisha Rosmana Dewi
Laporan wartawan Tribun Jabar, Theofilus Richard
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Beberapa hari lalu, duka menyelimuti dunia sepakbola Indonesia, khususnya Bandung, setelah insiden tewasnya seorang bobotoh bernama Ricko Andrean yang dikeroyok usai laga Persib Bandung vs Persija Jakarta, Sabtu (22/7/2017) lalu.
Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan menyesalkan hal ini dan ikut berduka atas tewasnya Ricko Andrean.
"Kita bela sungkawa mudah-mudahan khusnul khatimah, keluarganya diberi kesabaran," kata pria yang akrab disapa Aher kepada Tribun Jabar di Politeknik Negeri Bandung, Sabtu (29/7/2017).
Ia berharap kejadian yang menimpa Ricko Andrean adalah yang terakhir.
Waduh! Kemarin di Motor, Sekarang Ada Pria Telanjang di Kereta Ngaku Dirinya dari 'Dunia Video Game' https://t.co/wH5wS8JUH6 #TribunJabar pic.twitter.com/GINJYbeatL
— Tribun Jabar (@tribunjabar) July 29, 2017
"Kita berharap tidak terjadi lagi peristiwa seperti itu, apalagi peristiwanya salah paham, ternyata menimbulkan kekerasan yang sangat hebat, mengakibatkan kematian seseorang, ini patut dievaluasi, disesali," ujar Aher.
Sebelumnya, Ricko Andrean dipukuli karena ia diduga sebagai anggota supporter The Jak.
Meski ia telah memberi penjelasan dan sempat menunjukan KTP, oknum bobotoh mengabaikannya dan melakukan pengeroyokan pada Ricko Andrean.
Ricko menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Santo Yusuf, Bandung, Kamis (27/7/2017).
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/gubernur-jawa-barat-ahmad-heryawan-di-sabuga_20170726_174008.jpg)