PPDB Jawa Barat

Jika Tak Diterima di Sekolah Negeri dan Swasta, Sekolah di Mana? Pemerintah Siapkan Sekolah Ini

Jika tidak ada lagi SMA/SMK Negeri dan swasta yang mampu menampung karena kuota sudah penuh, maka kami akan menyediakan sekolah....

Penulis: Cipta Permana | Editor: Kisdiantoro
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
DAFTAR - Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) memberi informasi kepada calon peserta didik dan orang tuanya yang mendaftar lewat jalur akademik di SMK Negeri 1, Jalan Wastukencana, Kota Bandung, Senin (3/7/2017). Pendaftaran dan seleksi PPDB jalur akademik tingkat SMK/SMA/MA akan diselenggarakan hingga 8 Juli dan diumumkan pada 10 Juli 2017. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Cipta Permana

TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Ahmad Hadadi mengungkapkan 
guna mengantisipasi siswa-siswa yang tidak tertampung di sekolah menengah negeri atau swasta dikarenakan terpenuhinya kuota pendaftaran siswa.

Pihaknya terlah berencana membuat sekolah menengah terbuka, yang merupakan sekolah negeri yang dibentuk oleh pemerintah dan disetujui oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dengan kualitas mutu setara dengan sekolah negeri atau swasta pada umumnya.

“Jika tidak ada lagi SMA/SMK Negeri dan swasta yang mampu menampung karena kuota sudah penuh, maka kami akan menyediakan sekolah menengah terbuka. Di tahun ajaran 2017/2018 nanti Pemprov Jabar menargetkan 100 ribu siswa bisa bersekolah di sekolah menengah terbuka ini,” ujarnya dalam kegiatan jumpa pers Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2017 di Hotel Oak Tree Premier, Jalan Jawa, Kota Bandung, Selasa (20/6)

Secara teknis dalam pelaksanaannya sekolah menegah terbuka ini, pemerintah akan melakukan upaya jemput bola kepada masyarakat, agar semua masyarakat dapat melanjutkan sekolah. Sekolah terbuka ini, kata Hadadi akan memiliki jarak yang lebih dekat dengan domisili siswa tersebut.

Selain itu terdapat tiga sistem pengajaran yang akan diterapkan di Sekolah terbuka,  diantaranya kegiatan belajar mengajar secara tatap muka atau modul, secara daring (online), atau bahkan kombinasi dari keduannya.

"Untuk penerapannya kami sudah memiliki pilot project di lima sekolah di Kota/Kabupaten, yaitu Kabupaten Bandung Barat,  Cianjur, Bogor,  Kabupaten Sukabumi, Garut dan Pangandaran. Dengan total siswa tertampung sekitar 4000an dan 600 orang telah lulus melalui UNBK," ujar Kadisdik.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved