Waspadai Kelelahan Berlebih dan Penyakit Bawaan, Dua Alasan Penyebab Kematian
Baru-baru ini, media sosial tanah air dihebohkan berita meninggalnya seorang dokter anestesi bernama Stefanus Taofik, di sebuah Rumah Sakit Swasta.
Penulis: Ery Chandra | Editor: Futhuriyyah Rufaidah Mahendra
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ery Chandra
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Baru-baru ini, media sosial tanah air dihebohkan berita meninggalnya seorang dokter anestesi bernama Stefanus Taofik, di sebuah Rumah Sakit Swasta di Jakarta.
Dari informasi yang beredar, dokter tersebut meninggal dunia karena terlalu lelah melaksanakan tugas saat lebaran.
Menurut Kepala Bidang Penunjang Medis 2 Rumah Sakit Al Islam Bandung, dr Guntur Septapati MMRS, menilai kelelahan dan penyakit bawaan bisa menjadi pemicu meninggalnya dokter tersebut.
"Kerja yang overload saya amati di sini (kasus Stefanus Taofik). Tapi meninggal tidak ada kaitan dengan penyakit. Kadang-kadang sehat tiba-tiba meninggal," kata dr Guntur Septapati saat ditemui Tribun Jabar di Jalan Soekarno Hatta No. 644, Bandung, Jumat (30/6/2017).
"Pihak manajemen (harus tahu) bagaimana mengatur dokter-dokternya supaya ada perhatian. Apa dokternya kurang atau manajemennya, banyak masalahnya. Pengaturan jadwal dan lain sebagainya," ujar pria asal Cimahi tersebut.
Dirinya mengaku di Rumah Sakit Al Islam dokter mendapat maksimal dua shift saat tugas.
"Tidak boleh 24 jam. Akan kelelahan kalau yang sudah-sudah. Kalau mengantuk takut salah diagnosis, salah tindakan pada pasien. Kalau di rumah sakit kompleks ya," jelas alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran tahun 2000 itu.
Ia menyarankan apabila saat mengalami kelelahan dalam bertugas harus segera istirahat, misalnya bisa tidur selama satu atau dua jam.