Kisah Pramugari Kereta Api, Sudah Dua Kali Lebaran Enggak Bisa Kumpul Bareng Keluarga

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ery Chandra

TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - ‎Momen Hari Raya Idulfitri adalah waktu yang ditunggu-tunggu untuk berkumpul bersama keluarga. Namun tidak semua orang bisa merasakan hangatnya bermaafan bersama keluarga besarnya di hari lebaran.

Satu dari sekian orang itu adalah Erna Dwi Lestari (20), pramugari Kereta Api (KA).

Pekerjaannya sebagai pramugari KA, membuat Erna tak bisa hadir saat lebaran di tengah keluarganya. Ia harus melayani penumpang yang memanfaatkan moda transportasi itu ketika hari lebaran.

Tak bisa kumpul bareng keluarga di hari raya tentu membuat sedih wanita berseragam biru ini.

Baca: Ini Dua Pesan Penting Solihin GP kepada Presiden Jokowi

"Sudah risiko pekerjaan. Yang lain pada salat Idulfitri, saya masuk. Sedih juga sih rasanya," kata Erna di sela pemberhentian kereta api di Stasiun Kiaracondong, Kota Bandung, (24/6/2017).

Lebaran tahun ini bukanlah lebaran pertama yang dilalui Erna tanpa kehadiran keluarganya. Lebaran tahun lalu pun harus dilaluinya di atas gerbong kereta api.

"Saya kebagian tiga kereta dalam sehari. Kereta pagi dua, sore satu," ujar Erna.

Menurut Erna, ini harus disikapi dengan bijak karena sudah tuntutan pekerjaan. Terlebih, menjadi pramugari kereta api merupakan pilihannya sendiri.

Baca: Brigadir Polisi Santi, Polwan yang Masih Sempat Tadarus Alquran di Tengah Tugas Menjaga Nagreg

"Waktu pertama kerja, ditanya siap tidak ditempatkan di mana saja. Lbur pun hanya seminggu sekali," katanya.

Erna pun sudah merasakan suka duka bekerja sebagai pramugari.

"Pernah saya dimarahi penumpang, hingga dibentak-bentak. Itu pun karena ada keterlambatan kereta," kata Erna yang sudah dua tahun jadi pramugari kereta api.