Yusuf Gozali, Pesuling Jalanan Difabel yang Anti Mengemis

Sambil menitikkan air mata, ia bercerita sebenarnya jika mengingat kejadian yang menimpanya 29 tahun lalu itu ia sangat sedih

Penulis: Theofilus Richard | Editor: Dedy Herdiana
TRIBUNJABAR.CO.ID/THEOFILUS RICHARD
Yusuf Gozali memainkan suling Sunda di satu sudut trotoar dekat Gerbang Selatan Stasiun Kereta Api, Kota Bandung, Sabtu (17/6/2017). 

Bakat bermusik dan otodidak bermain suling

Jauh sebelum kecelakaan menimpanya, Yusuf Gozali adalah seorang musisi tradisional.

Ia tampil dari panggung ke panggung di setiap hajatan yang mengundangnya beserta grup gamelannya.

"Saya dulu waktu masih sehat mah, main gamelan dan kadang main kecapi," tuturnya menceritakan pekerjaannya di masa lalu.

Tetapi, suling Sunda merupakan keahlian yang baru dipelajarinya secara otodidak setelah ia mengalami kecelakaan.

Ia mengaku sebelumnya tidak pernah bisa memainkan suling Sunda.

"Iya, alamiah, ngga tahu datangnya dari mana. Bukan tukang suling saya, tapi tukang gendang," ujarnya.

Saat ini ia mengaku sudah tidak bisa lagi bermain gendang karena saat bermain gendang, kakinya harus membantu menahan gendang.

Anti mengemis

Keputusannya untuk turun mengamen di jalan adalah karena keinginannya memanfaatkan seluruh bakatnya dalam mencari uang.

"Iya, maksimalkan yang saya bisa," tuturnya.

Yusuf Gozali juga bercerita ia tidak ingin membebani anaknya dalam mencari nafkah.

"Anak yang paling tua sudah bekerja. Ya, untuk makan dia saja, belum bisa ngasih ke orang tua," jelasnya.

Baginya, dalam mencari rezeki itu yang penting halal, meskipun itu jumlahnya besar atau kecil.

Ia juga sangat tidak menyukai mengemis, terutama pengemis yang memalsukan kondisi fisiknya dengan berpura-pura cacat.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved