Jejak Penyebaran Islam
Syekh Dzatul Kahfi, Orang Pertama yang Menyebarkan Islam di Cirebon Sebelum Sunan Gunung Jati
Konon, Syekh Dzatul Kahfi yang terlahir di Semenanjung, Malaka, itu memang diutus oleh Raja Baghdad, ayah dari Syarifah Halimah
Penulis: Ragil Wisnu Saputra | Editor: Kisdiantoro
Syekh Dzatul Kahfi juga akhirnya wafat di Cirebon. Jasadnya kemudian di makamkan di Gunung Jati. Bagi yang ingin ziarah ke makam Syekh Dzatul Kahfi, lokasinya tak begitu jauh dari Cirebon kota. Hanya butuh waktu sekitar 15 menit menggunakan kendaraan roda empat ke arah utara Cirebon atau sekitar lima kilometer.
Makam Syekh Dzatul Kahfi juga berdekatan dengan makam Sunan Gunung Jati. Lokasinya hanya terpisahkan dengan jalan raya. Yakni Jalan Raya Cirebon-Indramayu. Makam Sunan Gunung Jati lokasinya sebelah kiri dan ada di Gunung Sembung, sedangkan makam Syekh Dzatul Kahfi ada disebelah kanan.
Untuk sampai digerbang utama, peziarah harus menyeberang jalan. Tepat digerbang utama yang bangunannya bertumpukan bata tanpa semen dengan plang warna putih bertuliskan Makam Kramat Syekh Dzatul Kahfi ada sebuah kotak sumbangan bercat warna kuning. Peziarah bisa memberikan sumbangan uang tanpa dipatok alias seikhlasnya.
Untuk mencapai ke lokasi makam, peziarah setidaknya harus berjalan menaiki tangga-tangga bujur sangkar besar sekitat kurang lebih 75 meter diantara makam-makam lain yang merupakan makam kuncen, tokoh Cirebon atau pun keluarga dari Keraton Kasepuhan dan Kanoman.
Sebelum masuk ke gerbang makam, di sisi kiri terdapat makam Syekh Ki Gede Jati, yang juga salah satu murid Syekh Dzatul Kahfi. Makam tersebut berada dibawah pohon yang sangat besar dan memiliki gerbang masuk yang bangunannya sudah kurang terawat.
Sesampai di pintu bangunan makam yang berbentuk persegi dengan ukuran kurang lebih delapan kali delapan meter, ada tempat penitipan alas kaki. Menurut Urip (55) salah seorang Kuncen Makam Syekh Dzatul Kahfi, peziarah diwajibkan membuka alas kakinya sebelum menyentuh lantai makam.
"Adabnya lepas alas kaki dan berwudhu dulu. Setelah itu boleh berdoa," ujar Urip sambil menunjukkan tiga padasan (gentong penampung air wudhu) disisi kiri pintu masuk bangunan makam berdekatan dengan belasan Alquran dan buku-buku tahlil yang ditata rapi di sudut kiri bangunan dengan rak kayu.
Didalam bangunan terdapat empat tiang penyangga atap dari kayu jati bercat kuning yang berdiri kokoh di tiap sudut sebuah bangunan berbentuk persegi dengan satu pintu kecil dan digembok. Pintu itu terbuat dari kayu jati bercat coklat kehitaman. Kata Urip, makam Syekh Dzatul Kahfi berada di dalam bangunan tersebut.
Tak hanya itu, keempat sisi dinding-dinding bangunan pembungkus makam juga ditempeli keramik-keramik khas cina tengahnya bertuliskan ayat-ayat suci. Keramik tersebut adalah hadiah untuk Sunan Gunung Jati dari Nyi Ontin, istri ketiganya yang berasal dari negeri Cina.
Aroma dupa, kemenyan dan wewangian bunga tercium nampak pekat didalam ruangan itu. Ada beberapa makam di disisi bangunan pembungkus makam. Konon, makam-makam itu adalah makam murid-murid Syekh Dzatul Kahfi lainnya.
Jika ingin memanjatkan doa atau mengirimkan doa untuk Syekh Dzatul Kahfi, peziarah hanya diperbolehkan duduk bersila atau bersimpuh di depan empat sisi dinding tersebut. Di tiap sisi juga terdapat batu untuk penaburan bunga atau pembakaran kemenyan.
Keluar dari bangunan makam, Tribun kemudian diajak menaiki tangga lagi menuju puncak. Di puncak tersebut terdapat Puser Bumi Gunung Jati. Puser Bumi Gunung Jati tersebut berbentuk lubang dengan diameter kurang lebih 20 sentimeter dan bekedalaman 50 sentimeter. Puser Bumi Gunung Jati tersebut dipagari besi dengan bentuk persegi panjang.
Puser Bumi Gunung Jati ini konon adalah tempat duduk Syekh Dzatul Kahfi dan tempat bermusyawarahnya para waliyullah, termasuk Wali Songo. Adapun kesaktiannya Puser Bumi Gunung Jati ini adalah dapat memancarkan sinar dari dalam bumi dan menyoroti ke atas dan terlihat sejagat raya.
"Maka dari itu ada sebutan lain Syekh Nurjati itu karena memiliki nur (cahaya) yang sejati. Dan filosofinya katanya beliau menyinari wilayah Cirebon dengan ajaran agama islamnya," kata Urip seraya menyebut ada petilasan Syekh Quro yang merupakan saudara dari Bahgdad san mensyiarkan islam di Karawang Jawa Barat dan makam Jaka Tawa salah satu pengikut setianya.
Di sekitar puncak komplek makam Gunung Jati juga ada sebuah gua. Gua tersebut persisi berada di bawah lokasi Puser Bumi Gunung Jati. Gua tersebut ditutup dengan pintu kayu berukuran kecil. Dalam gua aekitar dua meter dengan tempat dimana Syekh Dzatul Kahfi duduk untuk menyepi dan berdoa serta mendalami agama Islam. Akibat sering diam di gua dengan waktu yang lama, maka sebutan Dzatul Kahfi tersemat kepadanya. Pasalnya, nama arab Kahfi yakni arti dalam bahasa Indonesianya adalah gua.