Tribun Health
Mengenal Jenis KB yang Bisa Bikin Gemuk, Celakanya Kalau Salah Pilih Kita Pasti Menyesal
KB jenis ini menggunakan kombinasi hormon-hormon yang dapat memengaruhi siklus haid dan. . .
Penulis: Fauzie Pradita Abbas | Editor: Fauzie Pradita Abbas
TRIBUNJABAR.CO.ID - Jenis KB yang membuat gemuk tentunya akan mengganggu penampilan Anda.
Kelebihan berat badan bisa mengurangi rasa percaya diri seseorang.
Penting diketahui, berat badan yang terus meningkat juga tidak baik untuk kesehatan Anda lho.
Dikutip alodokter.com sudah menjadi mitos bahwa KB hormonal bisa bikin gemuk.
KB jenis ini menggunakan kombinasi hormon-hormon yang dapat memengaruhi siklus haid dan proses terjadinya kehamilan. Salah satunya adalah hormon esterogen.
Hormon esterogen dosis tinggi dapat meningkatkan nafsu makan, serta menyebabkan cairan tertahan di dalam tubuh. Hal-hal inilah yang kemudian dianggap menyebabkan pertambahan berat badan.
Namun, jenis-jenis KB hormonal yang dipakai saat ini tidak mengandung hormon dalam dosis yang tinggi, sehingga pengaruhnya dalam kenaikan berat badan tidak signifikan.
Penggunaan KB hormonal mungkin dapat sedikit menaikkan berat badan, tapi tidak selalu.
Pertambahan berat badan yang terjadi bukan karena bertambahnya lemak, melainkan hanya karena adanya timbunan cairan tubuh yang bersifat sementara.
Berat badan yang bertambah karena penggunaan KB hormonal akan kembali normal dalam waktu dua sampai tiga bulan setelah awal pemakaian. Jadi Anda tidak perlu khawatir.
Bentuk dan cara penggunaan KB hormonal bisa berbagai macam. Berikut ini adalah bentuk-bentuk yang paling umum digunakan:
1. Pil KB
Pil KB, disebut juga dengan kontrasepsi oral, merupakan obat-obatan yang diminum untuk mencegah kehamilan. Pil KB merupakan metode yang efektif untuk mencegah kehamilan.
Obat oral ini mengandung sejumlah hormon estrogen dan progestin (hormon progesteron sintetik). Kedua hormon tersebut bekerja dalam pencegahan kehamilan dengan cara menghambat pelepasan sel telur (ovulasi).
Hormon-hormon dalam pil KB ini juga akan memodifikasi selaput lendir di leher rahim yang membuat sperma kesulitan mencapai sel telur.