Mantan TKI Harus jadi Majikan Saat Pulang Kampung
Balai Pelayanan, Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Bandung terus gencar melaksanakan program pemberdayaan
Penulis: Ragil Wisnu Saputra | Editor: Ferri Amiril Mukminin

JATINANGOR, TRIBUNJABAR.CO.ID - Balai Pelayanan, Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Bandung terus gencar melaksanakan program pemberdayaan bagi para purna TKI di Jawa Barat. Program pemberdayaan tersebut dilakukan agar para purna TKI dapat memiliki usaha.
Kepala BP3TKI Bandung, Delta mengatakan, program pemberdayaan bagi para purna TKI tersebut diantaranya pelatihan kewirausahaan dan keuangan. Program tersebut sudah dilaksanakan sejak beberapa tahun yang lalu.
"Tujuannya dengan program tersebut, para purna TKI agar tidak selamanya jadi pekerja. Tapi jadi majikan dengan membuka wirausaha dari hasil upah menjadi TKI," ujar Delta saat ditanya Tribun usai memantau pelaksanaan Tes Employment Permit System Test Of Proficiency In Korea (EPS-TOPIK) 2017 di Kampus Ikopin Jatinangor, Sabtu (1/4/2017).
Delta menyebut, pemberdayaan bagi purna TKi Jawa Barat merupakan salah satu upaya pemerintah mengatasi masalah pengangguran. Hal itu merujuk kepada pemerintah yang tidak hanya sekedar melakukan program penempatan kerja atau menciptakan lapanhan keja baik di dalam negeri maupun luar negeri.
"Di Jawa Barat sendiri usaha yang sudah berjalan digeluti oleh purna TKI ini diantaranya ekonomi kreatif seperti kuliner, handy craft, peternakan, pertanian dan perikanan," ujarnya.
Program pemberdayaan purna TKI tersebut, kata dia, juga salah satu program Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Gubernur Jawa Barat dengan mencanangkan 100 ribu wirausahawan baru di Jawa Barat.
"Ini juga sebagai bentuk agar para purna TKI tidak hidup konsumtif seperti membeli rumah, mobil dan lain-lain. Jadi selepas pulang dari luar negeri mereka bisa lebih produktif di kampung halamannya," kata dia.
Hampit seluruh BP3TKI di Indonesia sudah melaksanakan program tersebut. Namun implementasi pelaksanaan pemberdayaan purna TKI bukan dilakukan oleh pemerintah pusat, tapi oleh pemerintah provinsi.
Tahun ini, tambah Delta, BP3TKI Bandung juga menargetkan 900 orang yang akan diedukasi. Mereka berasal dari Kabupaten Indramayu, Cirebon, Kuningan, Makalengka dan juga Garut.
"Kami juga targetkan tahun ini bertambah wilayahnya agar saling bersinergi. Jadi kami menyasar ke desa-desa. Targetnya juga purna TKI yang low skill," kata dia.(raw)