Kirab Cap Go Meh
Ada Pawai Cap Go Meh, Lalu Lintas di Jalan Cibadak Macet
Di persimpangan jalan Astanaanyar- Cibadak, kendaraan mengular berdampingan dengan kirab cap go meh.
Penulis: Isa Rian Fadilah | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Isa Rian Fadilah
BANDUNG, TRIBUNJABAR.CO.ID -- Lalu lintas sepanjang jalan Cibadak terpantau padat merayap hingga pukul 15.00. Kepadatan lalu lintas sudah terasa di persimpangan Jalan Oto Iskandardinata dan Jalan Sudirman. Terpantau hanya motor dari arah otista yang dibolehkan masuk ke jalan Sudirman.

Di persimpangan jalan Astanaanyar- Cibadak, kendaraan mengular berdampingan dengan kirab cap go meh. Di sana tampak petugas polisi mengatur lalu lintas.
Wakapolsek Astanaanyar AKP Udin Taryana mengatakan, sejauh ini tidak ada pengalihan arus lalu lintas. Lalu lintas berjalan sesuai dengan alurnya.
"(Hanya ada) Selektif prioritas saja. Memang terjadi volume kendaraan yang cukup meriah, baik roda empat maupun roda dua, yang pasti kami lihat dari sisi pertimbangan selektif prioritas. Kalau memang memungkinkan, roda empat jalan. Tapi kalau tidak, otomatis hanya roda dua yang masuk sehingga tidak stuck, untuk menjaga terjadinya stuck lalu lintas," ujarnya saat ditemui di Jalan Astanaanyar, Sabtu (18/2).
"Pengalihannya saja kami hanya tutup buka, itu sebatas pangaturan saja melihat situasi volume kendaraan," ucapnya.
Menurutnya, polisi akan terus bertugas hingga situasi lalu lintas kembali normal. Diperkirakan, arus lalu lintas di sepanjang jalan yang dilalui iring-iringan cap go meh akan kembali normal di atas pukul 20.00.
Diungkapkannya, total ada sekitar 30 joli dalam perayaan Cap Go Meh tahun ini. Setiap joli ada sekitar 25-50 orang sehingga keseluruhan berjumlah sekitar 1500 orang.
Rute kirab dimulai dari Cibadak ke arah timur menuju Astanaanyar, Sudirman, Kelenteng, Kebon Jati, Jalan Stasiun, Pasar Baru, Sudirman dan Oto Iskandardinata.
Kirab disambut antusias oleh ratusan warga di sekitar Cibadak.
Warga berhamburan memenuhi bahu jalan. Mereka antusias ingin melihat iring-iringan dari dekat. Ini memaksa polisi berkali-kali meminta warga untuk naik ke trotoar supaya kendaraan bisa melintas. (ee)