Iming-iming Cair 600 Juta, Kepala Desa di Sumedang Tertipu Orang yang Mengaku dari Kementerian
Beberapa Kepala Desa di Sumedang dipastikan tertipu orang yang mengaku dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Penulis: Deddi Rustandi | Editor: Ferri Amiril Mukminin
SUMEDANG, TRIBUNJABAR.CO.ID – Beberapa Kepala Desa di Sumedang dipastikan tertipu orang yang mengaku dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Para kepala desa ini dijanjikan akan mendapat bantuan uang Rp 600 juta per desa untuk infrastruktur.
Namun syaratnya harus membuat proposal oleh konsultan yang sudah disiapkan. Namun untuk membuat proposal oleh konsultan itu harus mengeluarkan biaya. Para Kepala desa ini bahkan sempat diundang dalam pertemuan di Bekasi dan tak sedikit yang sudah menyetor uang sampai Rp 2 juta pada pertengahan tahun lalu. Sampai dijanjikan uang akan cair minggu pertama Januari 2016, ternyata tak kunjung cair dan selalu mengulur waktu.
Ketua Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Sumedang, Andre Yansyah Mochtar menyebutkan para kepala desa itu tak melakukan koordinasi dengan pemerintahan setempat. “Padahal di daerah itu ada pemerintahan ada Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa, KB dan Pemberdayaan Perempuan. Seharusnya kalau ada yang mengaku dari kementerian dan menjanjikan memberikan bantuan seharusnya dikoordinasikan dengan pemerintahan daerah,” kata Andre, Minggu (8/1/2017).
Selain itu, terang dia, informasi bantuan saat ini sangat terbuka sehingga bisa diakses di internet ke kementerian yang memberikan bantuan. “Dalam rapat Apdesi dengan para kepala desa, saya selalu menyampaikan soal bantuan yang tidak jelas itu dan meminta kepala desa fokus saja ke Dana Desa dan Alokasi Dana Desa yang sudah jelas,” katanya.
Menurutnya, dengan adanya Dana Desa dan Alokasi Dana Desa, pembangunan di desa bisa berjalan. “Kelola dana yang sudah jelas seperti Dana Desa dan Alokasi Dana Desa kalau ada yang menjanjikan ada bantuan tanyakan ke pemerintahan daerah,” katanya.
Andre menyebutkan para kepala desa harus kapok dengan adanya bantuan bodong yang kerap memakan korban. “Apdesi berharap, para kepala desa yang tertipu dengan bantuan yang tak jelas itu supaya kapok. Bukan saat ini saja, ada kepala desa yang tertipu,” katanya.(std)